Praktek Keperawatan Mandiri
Menurut konsorsium Ilmu-ilmu Kesehatan (1992) praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional / ners melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk praktik keperawatan individu dan berkelompok.Sementara praktik keperawatan profesional adalah tindakan mandiri perawat professional dengan menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh mencakup ilmu dasar dan ilmu keperawatan sebagai landasan dan menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan dalam melakukan asuhan keperawatan (pokja keperwatan CHS,2002). Hmmm ini DKKD (Dasar Keperawatan, Keperawatan Dasar) abissss.....
Sedangkan pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko- soiso- spiritual yang komprehensif (holistic ^_^), di tujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencagkup seluruh proses kehidupan manusia. Kompleks banget ya kerjaannya.....
Pelayanan keperawatan yang di berikan berupa bantuan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri.
Praktik keperawatan sudah di atur dalam surat keputusan Menteri Kesehatan No.1239 tentang registrasi dan praktik keperawatan yang mengatur hak, kewajiban, dan kewajiban perawat, tindakan-tindakan keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat dalam menjalankan praktiknya, dan persyaratan praktik keperawatan dan mekanisme pembinaan dan pengawasan. Sekarang rancangan undang-undang tentang praktik keperawatan sudah di usulkan ke DPR untuk Mendapatkan pengesahan.
Mari kita dukung RUU Praktik keperawatan agar segera terealisasi jadi UU, sehingga payung praktik keperawatan profesional di Indonesia jelas.
Praktik keperawatan memang sangat kompleks dan selalu berespon terhadap perubahan kebutuhan kesehatan. Selain itu juga berespon terhadap kebutuhan-kebutuhan perubahan sistem pelayanan kesehatan.
Menyambung catatan sebelumnya tentang praktik keperawatan, praktik keperawatan profesional & pelayanan keperawatan secara general,,,,sekarang kita lanjut membahas unsur pada praktik keperawatan…… Menurut WHO (1996),
unsur-unsur inti keperawatan tergambarkan dalam kegiatan-kegiatan berikut :
* Mengelola kesehatan fisik dan mental (dalam rentang sehat-sakit). Kegiatanya meliputi pengkajian, monitoring, koordinasi dan mengelola status kesehatan setiap saat bekerjasama dengan individu, keluarga, maupun masyarakat. Perawatan mengkaji kesehatan klien, mendeteksi penyakit yang akut atau kronis, melakukan penelitian dan menginterpretasikannya, memilih dan memonitor interprensi tarapeutik yang cocok, dan melakukan semua ini dalam hubungan yang suportif dan carring (ingat care bukan cure.... ).Perawat harus bisa memutuskan kapan klien dikelola sendiri dan kapan harus dirujuk ke profesi lain. (skill yang luar biasa banget nih...)
* Memonitor dan menjamin kualitas praktik pelayanan kesehatan. Tanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan praktik professional, seperti memonitor kemampuan sendiri, memonitor efek-efek intervensi medis, mensupervisi pekerjaan – pekerjaan personil yang kurang terampil dan berkonsultasi dengan orang yang tepat. Karena ruang lingkup dan kompleksitas praktik keperawatan maka diperlukan ketrampilan- ketrampilan dan pemecahan masalah, berfikir kritis serta bertindak etis dan legal terhadap kualitas pelayanan yang diberikan dan tidak disriminatif. (Kecemasanku meningkat membaca tugas mulia ini)
* Memberikan bantuan dan caring. Caring adalah bagian yang terpenting dalam praktik keperawatan. Bantuan termasuk menciptakan suasana penyembuhan, memberikan kenyamanan membangun hubungan dengan klien melalui asuhan keperawatan. Peran membantu seharusnya menjamin partisipasi penuh dari klien dalam perencanaan asuhan, pencegahan, dan treatmen dan asuhan yang diberikan. Perawat memberikan informasi penting mengenai proses penyakit, gejala- gejalanya, dan efek samping pengobatan (bukan meresepkan obat, tapi memastikan obat yang diterima pasien tepat waktu, dosis, cara... tepat apa lagi ya...? ada yang ingat..???).
* Penyuluhan-penyuluhan kepada individu, keluarga maupun masyarakat (klien) mengenai masalah- masalah kesehatan adalah fungsi penting dalam keperawatan. (Untuk yang satu ini butuh communication skill banget nih, kemampuan konseling n kontrol emosi harus benar2 dijaga... Thanks Bu Fajar Mengingatkan...)
* Mengorganisir dan mengola sistem pelayanan kesehatan. Perawat berpartisipasi dalam membentuk dan mengelola sistem pelayanan kesehatan. Hal tersebut juga termasuk menjamin kebutuhan klien terpenuhi,mengatasi kekurangan staf, menghadapi birokrasi, membangun dan memelihara tim terapeutik, dan mendapatkan asuhan spesialis untuk pasien. Perawat bekerja intersektoral dengan rumah sakit, puskesmas, institusi pelayanan kesehatan lain, dan sekolah. Profesi keperawatan harus mempengaruhi srategi kebijaksanaan kesehatan, baik tingkat lokal, regional maupun internasional, aktif terlibat dalam program perencanaan,pengalokasian dana, mengumpulkan, menganalisis dan memberikan informasi kepada semua level. (Kolaborasi banget nih...)
Rasanya perawat profesional itu seperti malaikat saja ya .....Perawat professional yang mempunyai ketrampilan intelektual, ketrampilan teknikal, dan ketrampilan interpersonal yang super duper bagus.....
"Mampu ga yah Saya??"
Nasehati aku......
SUMBER
Helwiah.2004.Home Care Sebagai Bentuk Praktik Mandiri Perawat Di Rumah dalam Juornal Kepewatan Universitas Padjadjaran Bandung Vol 5 No. IX Tahun 2004. PSIK FK Unpad Bandung
No comments :
Post a Comment