Bahaya Sulit Bedakan Permen & Obat

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Bahaya Sulit Bedakan Permen & Obat
Oct 31st 2011, 09:27

VIVAnews - Dimana Anda menyimpan obat-obatan di rumah? Di sebuah kotak khusus yang jauh dari jangkauan anak atau bisa dimana saja? Obat-obatan yang dapat diperoleh dengan mudah di lingkungan rumah yang memiliki anak kecil bisa medatangkan bahaya bagi kesehatan buah hati.

Data Pusat Asosiasi Pengendalian Keracunan AS mengungkap, anak-anak yang harus menjalani perawatan akibat keracunan obat meningkat 30 persen antara 2001-2008.

Anak-anak masa kini memiliki akses lebih besar pada obat-obatan ketimbang masa sebelumnya. "Obat kini bisa ditemukan di mana-mana dalam rumah. Dan anak-anak makin mudah menemukannya," kata Dr Michael Lanigan, dokter unit darurat SUNY Downstate di Bay Ridge New York.

Obat yang kerap tak sengaja diasup anak termasuk obat tidur, penghilang rasa sakit, obat jantung, diabetes, flu, aspirin dan acetaminophen.

Seringkali efek samping obat bekerja seperti racun dalam tubuh anak."Obat tidur adalah obat penenang yang sangat kuat dan jika diminum dalam jumlah besar dapat menyebabkan orang tertidur, bahkan koma," kata Lanigan kepada laman Aol.

Dia menambahkan, obat kardiovaskular dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan detak jantung. 

Dalam konverensi Pediatrik Amerika, seorang gadis cilik, Casey Gittelman,12, dan rekannya mempresentasikan sebuah temuan unik yang juga dilakukan di sekolahnya. Dia mencampur masing-masing 20 jenis permen dan obat-obatan. Dia lalu meminta 30 guru dan orang tua serta 30 siswa TK untuk membedakan mana permen dan obat. 

"Saya sudah menduga banyak anak TK yang sulit membedakan mana permen dan obat. Namun saya sangat terkejut banyak guru dan orang dewasa yang juga sulit membedakan mana permen dan obat," kata Casey.

Studinya menemukan, satu dari empat mahasiswa dan satu dari lima guru mengalami kesulitan membedakan antara obat dan permen. Dia menemukan, obat yang berbentuk bulat, mengilap, memiliki warna serupa, dan tak bertulis paling sering disangka permen.

"Saya pikir agar produsen obat harus memproduksi obat yang terlihat berbeda dari permen sehingga mengurangi kekeliruan pada anak-anak," tambahnya.

Lanigan menambahkan, obat beracun sebaiknya dikemas dengan bentuk yang tidak berwarna-warni. Dia juga mengingatkan agar orang tua menyimpan obat di lokasi yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Selain itu, obat yang tidak digunakan lagi atau sudah habis masa pakainya segera dibuang.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

No comments :

KOTAK PENCARIAN:

ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN:

=====
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...