BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari angka harapan hidup penduduknya. Menurut data hasil Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000 oleh Badan Pusat Statistik, jumlah perempuan sebanyak 102,8 juta jiwa. Usia harapan hidup untuk perempuan rata-rata 66 tahun dan laki-laki 62 tahun (Hendita, 2002).
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental, sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit/kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan reproduksi fungsi serta prosesnya (WHO, 1992). Kesehatan reproduksi bukan hanya membahas masalah kehamilan atau kemandulan tetapi mencakup seluruh siklus kehidupan perempuan yang salah satunya adalah menopause.
Menopause merupakan transisi fisik alamiah yang dialami oleh setiap wanita saat dia bertambah umur. Sering diterjemahkan secara bebas sebagai berhentinya menstruasi terakhir dalam hidup seorang wanita. Beberapa wanita mengalami menopause sebagai transisi yang mulus dengan sedikit ketidaknyamanan fisik, dimana beberapa wanita yang lain mengalami banyak gejala-gejala yang tidak nyaman seperti rasa panas, keringat tengah malam, perdarahan berat tidak teratur, pengeroposan tulang dan pengeringan vagina (Satumed.com, 2004).
Sebanyak 80 % wanita mengalami menopause dengan reaksi negatif. Wanita mengalami gejala yang lebih buruk lagi bila mereka tengah berada dibawah stress emosi yang sangat kuat atau mempunyai kebiasaan makan tertentu yang melibatkan kafein dalam jumlah besar, gula atau konsumsi alkohol, kira-kira 40% wanita tersebut gejalanya menjadi sangat besar sehingga mereka mencari pertolongan medis (Satumed.com, 2004).
Terganggunya atau sampai hilangnya proses haid merupakan masalah normal yang sadar atau tidak sadar akan dilalui oleh wanita dalam kehidupannya. Memasuki usia dekade 40-an dianggap bagi wanita sebagai akhir dari segalanya karena menjadi tua seringkali amat traumatis bagi kebanyakan wanita. Mereka merasa rendah diri karena merasa tidak cantik lagi dan rasa takut kehilangan suami. Beberapa wanita merasa takut akan datangnya menopause karena akan membuat mereka merasa tidak menarik, kesepian, tak berguna dan tak berdaya. Mereka juga berduka karena tidak subur dan muda lagi (Rachman, 2000).
Karena menopause merupakan masalah normal sedangkan penerimaannya berbeda-beda maka alangkah baiknya apabila gejala-gejala menopause diketahui secara jelas oleh setiap wanita sebelum mereka memasuki masa menopause. Dengan memahami gejala-gejala tersebut diharapkan wanita tersebut dapat mengerti apa yang sedang terjadi didalam diri mereka (Kuntjoro, 2002).
Berdasarkan studi pendahuluan di Kelurahan Iring Mulyo Kecamatan Metro Timur Kota Madya Metro terdapat jumlah wanita berdasarkan golongan umur 46 – 50 tahun yaitu 317 orang. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan pada wanita pra-menopause tersebut ternyata masih ada sebagian wanita pra-menopause (12 orang) yang belum mengerti tentang gejala-gejala fisik menopause.
Oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengetahuan wanita pra-menopause tentang gejala-gejala fisik menopause di Kelurahan Iring Mulyo Kecamatan Metro Timur Kota Madya Metro.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimanakah pengetahuan wanita pra-menopause tentang gejala-gejala fisik menopause di Kelurahan Iring Mulyo Kecamatan Metro Timur Kota Madya Metro”.
C. Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini penulis memberi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Penelitian Deskriptif
2. Objek Penelitian
Pengetahuan wanita pra-menopause tentang gejala-gejala fisik menopause.
3. Subjek Penelitian
Seluruh wanita pra-menopause di Kelurahan Iring Mulyo Kecamatan Metro Timur Kota Madya Metro.
4. Lokasi Penelitian
Kelurahan Iring Mulyo Kecamatan Metro Timur Kota Madya Metro.
5. Waktu Penelitian
Setelah ujian proposal bulan Mei 2004
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya gambaran pengetahuan wanita pra-menopause tentang gejala-gejala fisik menopause.
2. Tujuan khusus penelitian ini yaitu :
a. Diketahuinya pengetahuan wanita pra-menopause tentang ketidakteraturan siklus haid
b. Diketahuinya pengetahuan wanita pra-menopause tentang rasa panas (hot flash)
c. Diketahuinya pengetahuan wanita pra-menopause tentang kekeringan liang senggama (vagina)
d. Diketahuinya pengetahuan wanita pra-menopause tentang perubahan kulit
e. Diketahuinya pengetahuan wanita pra-menopause tentang pengeroposan tulang (osteoporosis)
f. Diketahuinya pengetahuan wanita pra-menopause tentang sembelit (obstipasi)
g. Diketahuinya pengetahuan wanita pra-menopause tentang perubahan saluran kencing
h. Diketahuinya pengetahuan wanita pra-menopause tentang perubahan payudara
E. Manfaat Penelitian
1. Untuk Wanita Pra-Menopause
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman secara benar tentang gejala-gejala fisik menopause, sehingga membantu ibu mempersiapkan diri dalam memasuki masa menopause.
2. Untuk Petugas Kelurahan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan kepada wanita pra-menopause tentang gejala-gejala fisik menopause.
3. Untuk Institusi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian terhadap teori yang telah diperoleh mahasiswi selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Program Studi Kebidanan Metro sekaligus sebagai bahan bacaan di perpustakaan institusi pendidikan
4. Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dalam penelitian serta sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama kuliah khususnya materi kesehatan reproduksi wanita dan metodologi penelitian.
No comments :
Post a Comment