Liputan6.com, Den Haag: Bagaimana Anda bisa mengetahui kalitas sperma? Mungkin dokter menjadi tempat menjawab keraguan Anda. Namun, kesuburan sperma seseorang kini dapat dicek melalui sebuah chip yang dikembangkan oleh beberapa peneliti dari University of Twente Belanda.
Seperti ditulis ScienceDaily.com, Senin (31/10), Loes Segerink dan kelompok dari lab Bios chip Prof Albert van den Berg, bekerja sama dengan Spectrum Twente Medis telah mengembangkan "chip kesuburan" yang secara akurat dapat mengukur jumlah sperma dan gerakannya (motilitas).
Dalam keterangannya, ia mengungkapkan konsentrasi standar sperma yang subur yakni pada setiap ejakulasi yang dikeluarkan setidaknya mengandung 20 juta sperma. Hal ini dapat diukur dengan menggunakan chip ciptaannya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pada chip, sperma mengalir melalui saluran yang berisi cairan, di bawah elektoda. Ketika sel mengalir di bawah elektoda, ada tingkat fluktuasi singkat dalam hambatan listrik. Prosesi tersebut dihitung untuk mengukur kadar konsentrasinya. Segerink menambahkan mikrosfer (bola kecil) untuk cairan.
Apakah sistem ini hanya untuk menghitung jumlah sperma atau juga mendaftarkan partikel lainnya? Ia menemukan bahwa metode ini cukup selektif untuk membedakan sperma dari mikrosfer. Sistem ini pun bisa diandalkan karena dapat membedakan sel-sel darah putih dari tubuh. Selain jadi indikator kualitas sperma, jumlah sel darah putih disediakan sebagai informasi tambahan penting untuk giekolog.
Gerakan sperma menjadi bagian terpenting dari kesuburan pria. Kelebihan alat ini dapat memilah sperma motil atau non motil yang selanjutnya keduanya dipisah dan dapat dihitung secara nyata. Dengan mengukur motilitas yang terkandung dalam sperma, keakuratan alat ini dapat benar-benar terjaga.
Kelompok dari penelitian ini terdiri dari beberapa institusi dan perusahaan. Diantaranya MESA plus Institute for Nanoteknologi dari University of Twente, dan berbagai perusahaan, seperti PigGenetics, Blue4Green, R & R Mekatronika, Menzis, dan Lionix yang telah ambil bagian dalam proyek ini, yang juga didanai oleh Yayasan Teknologi STW di Belanda.(MEL)
No comments :
Post a Comment