Sengatan Sang Kumbang: Satu Novel, 11 Penulis  

Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Sengatan Sang Kumbang: Satu Novel, 11 Penulis  
Oct 31st 2011, 11:41

TEMPO Interaktif, Jakarta - Galibnya novel adalah karya tunggal seorang penulis. Ini memungkinkan seorang penulis mengeksplorasi cerita, penokohan, setting, dan pesan yang akan disampaikan. Tapi apa yang terjadi pada novel Sengatan Sang Kumbang di luar kelaziman karena digarap oleh 11 orang.

Sebelas penulis yang menggarap novel ini adalah Dewi Yanthi Razalie, Ariana Pegg, Ari Kinoysan Wulandari, Raya Henri Batubara, Fanny Jonathan Poyk, Dianing Widya Yudhistira, Eva Budiastuti, Ris Prasetyo, Bamby Cahyadi, Tiara Widjanarko, serta Hani Iskadarwati. Meski digarap 11 penulis, keutuhan cerita, penokohan, serta unsur-unsur novel lainnya tetap terjaga. "Kalau orang yang enggak tahu, mereka akan menyangka novel ini ditulis satu orang," kata penggagas, koordinator, sekaligus editor novel, Dewi Yanthi Razalie, pada Tempo di EX Plaza beberapa waktu lalu.

Setiap penulis itu membuat satu bab, kecuali Dewi yang membuat bab pertama dan XII. Sebagai penggagas dan koordinator, ia betul-betul membebaskan penulis lain dalam bercerita. Kalau pun ada hal yang dijelaskan pada semua penulis, sifatnya hanya singkat. "Aku kasih kerangka pendek saja, bahwa cerita novel ini adalah ada seorang penderita kanker bernama Herman dan dia harus sembuh dan berakhir happy ending," ujar Dewi.

Menggarap novel dengan melibatkan banyak penulis tentu bukan pekerjaan mudah. Selain sulit menemukan penulis yang mampu menulis dengan kerangka orang lain, juga harus sudah berpengalaman.

Dari segi cerita, pesan yang ingin disampaikan dari novel ini adalah semangat pantang menyerah dalam menghadapi kondisi sulit. Meskipun telah divonis sakit kanker stadium lanjut, seseorang tidak lantas berputus asa. Usaha perlu terus dilakukan. "Bahkan harusnya situasi itu menjadi titik balik, bukannya malah hancur-hancuran," kata Dewi.

Sebagai tokoh utama, Herman sempat mengalami situsai hancur-hancuran itu. Bukannya malah kembali pada Tuhan dengan penyakit yang bisa membawanya pada kematian, Herman malah ugal-ugalan. Hidup tanpa orientasi dan hanya mencari kesenangan saja. Dia berselingkuh dengan Helen, meski sudah punya istri yang setia menemani hidupnya. Namun, pelan-pelan dia menjadi sadar dan mencapai kesembuhan sehingga luput dari maut.

Dewi berharap, novel yang dikhususkan untuk pembaca berumur 20 tahun ke atas ini bisa diangkat ke layar lebar.

Judul: Sengatan Sang Kumbang Penulis: Dewi Yanthi Razalie, dkk Penerbit: Dewi Yanthi Razalie Edisi: September 2011 Tebal: 240 halaman

Amirullah

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

No comments :

KOTAK PENCARIAN:

ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN:

=====
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...