KOMPAS.com - Mel Ahyar, terpilih sebagai satu dari tiga desainer yang turut andil melengkapi penampilan Anggun dalam "Pantene Konser Kilau Anggun", di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Minggu, 27 November 2011 lalu.
Tak sulit bagi Mel untuk "mendandani" sang diva dengan busana rancangannya. Karena baginya, aura dan pesona diva sudah menonjol kuat dari sosok Anggun. "Tak perlu memakaikan busana berlebihan dan kontroversial untuk Anggun. Kualitas dirinya di atas panggung sudah membuat kita terpukau," ungkapnya saat dihubungi Kompas Female.
Mel Ahyar memang tak perlu bersusah-payah menonjolkan sosok diva Anggun melalui busana. Meski begitu, ia menyiapkan busana panggung Anggun dengan matang, dan memerlukan proses kreatif selama satu bulan. Alhasil, sebuah busana berkesan seksi berkarakter, dikenakan Anggun di segmen terakhir konsernya. Busana yang menonjolkan citra lady rocker, seksi-elegan, menambah pesona Anggun saat menyanyikan lagu ke-14 (dari total 20 lagu) yang berjudul Year of the Snake.
"Proses kreatifnya kurang lebih satu bulan. Mulai mengajukan sketsa kasar sampai desain lengkap, semua didiskusikan hingga akhirnya disetujui Anggun dan pihak stylist-nya, Denise Ong. Karena meraka masih di Paris, semua komunikasi berlangsung melalui Blackberry Messanger dan e-mail. Lalu untuk eksekusi detil, cutting, pemilihan warna, sepenuhnya dipercayakan kepada saya," aku Mel.
Faktor kenyamanan diutamakan Mel dalam merancang busana panggung Anggun. Apalagi, busana ini dipakai sang diva di segmen ketiga, dengan musik bertempo cepat dan Anggun pun lebih banyak bergerak. Dari segi desain, Mel mengatakan ia merasa perlu menyeimbanginya dengan pesona Anggun. "Bagi saya, setiap desain harus personal. Selain itu, untuk Anggun, kenyamanan juga sangat penting," kata desainer yang juga merilis label Happa.
Kebutuhan penampilan Anggun saat konser dipenuhi Mel Ahyar dengan busana model bustier menggunakan cutting yang tak biasa. Mel Ahyar memberikan sentuhan personal yang berbeda pada karyanya kali ini. Ia membuat busana memadukan dua bahan dengan kehati-hatian tinggi. Tak mudah memadukan bahan halus sutera organdi dengan bahan kulit tebal untuk menutupi rangka balen yang dirancangnya.
Rancangan khas Mel Ahyar untuk Anggun tak hanya menonjol pada pemilihan bahan, namun juga detil. Detil busana yang dikenakan Anggun hingga konser berakhir ini terbilang unik. Mel Ahyar merancang detil asimetris yang berbeda di bagian kiri dan kananya. Bagian kiri busana, Mel memberikan detil berkesan clean, namun di kanan ia memberikan sentuhan detil yang penuh dan tak kalah rumitnya.
"Busana ini terinspirasi dari sosok Anggun yang enerjik, seksi tetapi tetap bersahaja. Walaupun ia banyak mengeluarkan lagu pop, tapi di dirinya, Anggun tetap seorang diva-nya rockstar," tuturnya.
Keterlibatan Mel Ahyar dalam pertunjukkan musik bukan untuk kali pertama. Ia juga berpengalaman merancang busana untuk pertunjukkan musik dan video klip sejak 2007 silam. Grup band Kotak, dengan Tantri sebagai vokalisnya, juga pernah berkolaborasi dengannya. Tantri sendiri adalah penggemar Anggun. Dan Anggun pun mengagumi suara khas Tantri. Boleh jadi, kesamaan karakter kedua penyanyi yang kental dengan nuansa rock ini membuat Mel Ahyar sukses memenuhi kebutuhan busana ala lady rocker untuk Anggun.
Penampilan Anggun yang ditutup dengan lagu melegenda Tua-tua Keladi, juga menonjol dengan sentuhan sepatu boots. Untuk bagian ini, Mel Ahyar menyerahkan kepada ahlinya, desainer sepatu Fendy Wong.
Busana Anggun di penghujung konser makin lengkap dengan tambahan topi baret berwarna senada dengan busananya. Topi inilah yang menjadi ciri khas penampilannya saat masih berkiprah di panggung musik Indonesia, di era 80-an, dengan nama besar Anggun Cipta Sasmi.
No comments :
Post a Comment