KANKER OVARIUM
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “ Kanker Indung Telur dan Pengobatannya “. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah mulok V.
Atas dorongan dan bimbingannya serta semua pihak yang ikut berperan dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan yang lebih baik di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Lokasi Penulisan, Februari 2009
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur terkecil dari jaringan tubuh ialah sel yang berfungsi membentuk tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Dalam perkembangannya, sel yang normal akan membelah diri secara teratur dan terkendali. Tetapi tidak demikian pada pembelahan sel kanker ia tidak bisa dikendalikan dan tumbuh berlipat ganda secara cepat dan terus menerus yang dapat menjadi suatu bentuk yang mendesak, serta merusak jaringan tubuh yang normal, sehingga mengganggu fungsi organ yang jaringannya dirusak oleh sel kanker tadi. Akibatnya tentu saja bisa merusak organ tubuh disekitarnya.
Kanker adalah penyakit yang dapat menyerang siapapun baik wanita maupun pria serta dapat menyerang pada semua golongan umur. Menurut catatan data di Indonesia, kaum wanita paling banyak menderita kanker yaitu kanker alat reproduksi meliputi rahim,leher rahim, dan ovarium ( indung telur ) yang umumnya selalu berakhir dengan kematian.Pada tahun 1983,menurut catatan The American Cancer Institute memperkirakan ada sekitar 18.000 kasus baru penyakit kanker, 12.000 diantaranya meninggal karena kanker ovarium.
Apabila sel kanker telah menyebar ke saluran telur serta rahim, maka pengobatannya akan jauh lebih sulit dan tidak efektif lagi. Sebanyak 70-80% penderita yang sudah stadium lanjut, paling lama dapat bertahan hidup sampai 5 tahun saja. Meskipun jenis kanker ini kurang dikenal, karena hanya menyerang 1 diantara 70 wanita penderita kanker, atau kira-kira hanya 1% dari penyakit kanker jenis lain yang menyerang wanita namun daya mautnya juga mengerikan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih banyak tentang kanker ovarium maka dalam kesempatan ini penulis akan membahasnya dalam makalah ini.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
- Memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi.
- Mengetahui tentang kanker ovarium beserta gejalanya.
- Mengetahui siapa saja serta faktor yang berperan besar terkena kanker ovarium.
- Mengetahui pengobatan yang dapat dilakukan terhadap penyakit ini.
1.3 Perumusan Masalah
- Pengertian kanker ovarium dan gejalanya.
- Siapa saja serta faktor yang berperan besar memiliki kemungkinan terkena kanker ovarium.
- Pengobatan yang dapat dilakukan terhadap penyakit ini.
.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengenali Kanker Ovarium
Kanker ovarium atau indung telur mendapat julukan “ The Silent Lady Killer “ atau pembunuh wanita diam- diam, karena julukan ini menyiratkan sifat kanker ovarium yang sulit dideteksi pada stadium dini. Karena biasanya tanpa gejala sama sekali. Pertumbuhannya sangat lambat dan biasanya kalau keluhan timbul sudah terdapat benjolan.
Wanita yang beresiko terkena kanker indung telur atau ovarium biasanya berhubungan dengan kanker payudara. Ada hubungan keluarga sehingga disebut sindroma kanker payudara. Meski faktor keturunan berperan dalam terjadinya kanker ovarium, wanita yang tidak memiliki keluarga penderita kanker ovarium dapat pula terkena penyakit kanker ini. Selain faktor keturunan, penyebab pasti kanker ovarium belum diketahui sampai saat ini.
Siapa yang beresiko, beberapa literature menyebutkan kanker ovarium dapat menyerang wanita usia muda hingga tua. Kasus penderita kanker ovarium termuda yang ditemui berusia 8 tahun. Jadi, kanker ovarium ini tidak pandang usia. Wanita yang beresiko menderita kanker ovarium biasanya wanita yang mengalami kesulitan memiliki anak, wanita yang tidak memiliki anak dan wanita yang mendapat pemicu ovulasi ( terapi hormone ).
Jika ditemukan suatu kantung tidak biasa di ovarium bukan berarti langsumg divonis menderita kanker ovarium. Ada jenis kista di ovarium yang berkaitan dengan siklus haid yang dikenal dengan nama kista fungsional yang dapat menyusut dengan sendirinya dalam waktu 1-3 bulan karena hanya berisi cairan. Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat-sekat dan dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fungsional yang hanya terisi cairan, kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.
Adanya kanker pada daerah indung telur akan menggangu kesuburan. Kanker yang sudah memasuki stadium lanjut, dapat menyerang organ- organ tubuh lainnya seperti usus ( yang paling sering ) dan paru- paru. Resiko kematian akan semakin besar. Keterlambatan mendiagnosis kanker ovarium sering terjadi karena letak ovarium berada di dalam rongga panggul sehingga tidak terlihat dari luar.
2.2 Gejala Kanker Ovarium
Adapun gejala- gejala yang dirasakan jika terkena kanker ovarium biasanya adalah :
1. Adanya pembesaran perut karena terdapat penggumpalan cairan di dalam perut.
2. Gangguan menstruasi terjadi ketika tumor menyerang hormone.
3. Rasa sakit di perut dan terjadi pendarahan cukup banyak ketika menstruasi.
4. Kadang perut terasa begah, kembung , dan tidak nyaman.
Bila stadium lanjut , maka gejalanya :
- Terasa ada benjolan di perut ketika diraba.
- Nyeri panggul.
- Gangguan buang air besar atau buang air kecil akibat penekanan pada saluran pencernaan dan saluran kencing.
- Penderita dapat mengalami penimbunan cairan di rongga perut sampai mengalir ke rongga dada.
- Perut tempat semakin membuncit dan bisa juga sampai terjadi sesak nafas.
2.3 Siapa Saja Yang Beresiko Terkena Kanker Ovarium
Faktor- faktor yang berperan besar dalam menentukannya apakah seseorang memiliki kemungkinan terkena kanker ovarium atau tidak :
a. Usia : Resiko anda naik seiring dengan bertambahnya usia.
b. Kehamilan : Jika anda tidak pernah hamil, maka anda beresiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.
c. Kontrasepsi oral : Wanita yang menggunakan pil KB memilikin resiko lebih kecil. Dengan meminum pil KB lebih dari 5 tahun juga mengurangi resiko terkena kanker ovarium sampai 50%.
d. Riwayat Keluarga : Resiko terkena kanker ovarium akan bertambah besar apabila ibu atau saudara perempuan sedang atau pernah menderita penyakit ini.
e. Penyakit Lain : Setiap penyakit yang mempengaruhi lapisan-lapisan sel di permukaan usus, akan meningkatkan resiko terhadap serangan kanker ovarium. Suatu kerusakan genetic yang disebut sindroma Peutz-Jegher dimana banyak polip tumbuh dalam usus kecil, meningkatkan resiko terkena kanker indung telur sebanyak 5 sampai 10x lipat.
2.4 Fakta-fakta Yang Terjadi Berhubungan Dengan Kanker Ovarium
- Satu dari 70 wanita terkena kanker ovarium.
- Kanker ovarium paling sering muncul pada wanita berusia 50-60 tahun.
- Semakin banyak wanita yang mati karena kanker ovarium,dibandingkan penyebab ginekologis lain.
- Kanker ovarium merupakan penyebab kematian ke-4 pada wanita setelah kanker paru-paru,payudara, dan leher rahim.
- Hanya sekitar 25% kanker ovarium yang terdiagnosa sejak dini.
2.5 Faktor-faktor Yang Dapat Mengurangi Resiko Kanker
- Gaya Hidup Sehat.
Istirahat yang cukup, rekreasi, olahraga yang teratur, jauhi perilaku seksual yang menyimpang dan tidak normal serta berganti pasangan seks karena kebiasaan ini bisa memicu virus kanker genitalia serta penyakit seksual menular lainnya.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
- Hanya mengkonsumsi makanan sehat.
Jauhilah makanan berlemak dan banyaklah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan segar. Hindari bahan makanan yang diasap, diasin, dan diawetkan.
- Memperhatikan kesehatan pribadi.
- Meminimalkan bahan kimia dan obat-obatan.
- Hindari merokok.
2.6 Tindakan Pemeriksaan dan Pengobatan Yang Dapat Dilakukan
a. Pemeriksaan :
· Dengan tes darah
· Pemeriksaan rongga panggul,kemudian dilanjutkan dengan USG, CT Scan atau MRI ( magnetic resonance imaging ). Prosedur pemeriksaan ini akan menghasilkan gambar dalam perut untuk mengidentifikasi adanya jenis sel yang tidak normal.
· Laparatomi dan Laparaskopi
Pemeriksaan laparatomi, akan dibuat suatu torehan pada perut untuk mengambil sejumlah kecil jaringan untuk dianalisa yang disebut biopsy. Ini merupakan satu-satunya cara untuk menentukan apakah tumor itu ganas atau tidak.
Wanita yang berusia 30-35 tahun, lebih cocok untuk menjalani laparoskopi. Metode ini menggunakan insisi kecil ke dalam perut dan melakukan biopsy dengan menggunakan alat yang disebut laparoskop.
· Protein CA-125
Pemeriksaan secara periodic terhadap unsure mirip protein darah disebut CA-125. Pada kanker ovarium,indung telur akan melepaskan protein abnormalnya ke dalam darah dan CA-125 akan membantu mengidentifikasi tumor ini. Tes dengan CA-125 memang tidak cukup sensitive untuk memantau kanker ovarium, namun bagi yang sudah mengidap maka peningkatan CA-125 biasanya menandakan adanya kanker yang sudah lanjut.
- Pengobatan
- Operasi
Apabila pasien memang tidak ingin punya anak lagi maka dokteer akan mengangkat kedua ovarium, tuba falopii, rahim, kelenjar getah bening disekitarnya dan omentum. Dokter juga akan mengambil contoh jaringan dan cairan dari perut guna diperiksa apakah mengandung sel-sel kanker. Tujuan bedah ini ialah mengangkat semaksimal mungkin sel-sel kanker yang ada.
- Kemoterapi
Apabila kanker masih terbatas di indung telur saja, maka pembedahan dapat mengangkat seluruh sel-selnya namun jika kanker sudah pada stadium lanjut dan menyebar ke bagian lain dari tubuh, bagaimanapun pembedahan tidak mampu mengangkat seluruh sel kanker. Untuk kondisi yang demikian,dokter akan memberikan obat-obatan anti kanker (kemoterapi) guna menumpas sel-sel kanker yang masih tertinggal.
Untungnya , dibandingkan dengan kanker jenis lain maka kanker ovarium lebih cepat lenyap oleh kemoterapi dan kecuali itu obat-obatan anti kanker mampu memberikan ketahanan hidup sekitar 5 tahun kepda 20-30% pasien wanita pengidap kanker ovarium stadium lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker alat reproduksi merupakan kanker yang paling banyak diderita kaum wanita, salah satunya adalah kanker indung telur (ovarium). Kanker ini mendapat julukan”The Silent Lady Killer” yaitu pembunuh wanita diam-diam karena sifat kanker ini sulit dideteksi pada stadium dini karena biasanya tanpa gejala sama sekali. Keluhan timbul dan mulai dirasakan penderita biasanya kalau sudah memasuki stadium lanjut dan sudah terdapat benjolan. Faktor yang berperan besar dalam menentukan seseorang terkena kanker salah satunya adalah usia. Semakin bertambahnya usia maka resiko unttuk terkena juga semakin besar. Banyak faktor yang dapat mengurangi resiko kanker diantaranya adalah dengan menjalani gaya hidup sehat serta memperhatikan kesehatan pribadi.Tindakan pemeriksaan dan pengobatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah tes darah, laparaskopi dan laparatomi. Dan tindakan pengobatannya adalah dengan cara operasi dan kemoterapi.
3.2 Saran
Pada kesempatan ini, kepada semua pihak diharapkan dapat menjadi pelopor untuk diri sendiri dalam berperilaku sehat dalam reproduksi, serta menjadi penggerak bagi pencegahan yang menyeluruh terhadap bahaya kanker alat reproduksi perempuan. Dan bagi yang sudah memiliki pengetahuan awal tentang kanker alat reproduksi perempuan khususnya Bidan dapat menjadi komunikator yang baik untuk memberikan informasi, pengalaman dan pemahaman yang seksama dalam mencegah lingkungan masyarakat sekitar dan diri sendiri dari perilaku reproduksi yang tidak sehat khususnya dari bahaya kanker indung telur (ovarium).
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Prawirohardjo,Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Winkjosastro,Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
http://askep-askeb-kita.blogspot.com/
No comments :
Post a Comment