KOMPAS.com – Medusa, perempuan cantik berambut ular dalam mitologi Yunani, menjadi salah satu buruan kolektor barbie. Harga barbie Medusa yang tergolong langka ini bisa melonjak dari 100 dollar AS pada tahun 2008 menjadi lebih dari sepuluh kali lipatnya pada tahun 2012 ini.
Menurut Dewi (35), boneka barbie tak sekadar klangenan. Barbie bisa menjadi sumber investasi jangka panjang yang menguntungkan. Kolektor-kolektor barbie kelas wahid rela merogoh kocek lebih dalam demi barbie impian. Dewi mencontohkan harga barbie seri Woman of Royalty yang hanya terdiri atas tiga perempuan cantik, Marie Antoinette, Queen Elizabeth I, dan Empress Josephine, terus melonjak. Harga masing-masing boneka barbie ini Rp 15 juta-Rp 20 juta.
Produsen barbie, Mattel Inc, biasanya hanya memproduksi tiap seri barbie dalam jumlah ratusan hingga ribuan. Setelah itu, tidak ada pengulangan proses produksi untuk barbie yang sama meskipun boneka itu tergolong sangat laku. "Banyak seri yang kemudian bisa digolongkan langka," kata Dewi.
Saat ini, misalnya, Mattel Inc sudah mengumumkan produksi boneka barbie The Duke and Duchess of Cambridge yang bisa diperoleh di pasaran pada April mendatang. Sepasang barbie pengantin ini dibuat untuk merayakan satu tahun pernikahan William dan Kate di Westminster Abbey.
Beberapa kolektor barbie sudah mulai memesan boneka William dengan seragam merah versi tentara Irlandia dan boneka Kate yang mengenakan kerudung dan gaun putih panjang. Dengan harga 100 dollar AS per pasang, prapemesanan sudah mengalir ke situs web www.barbiecollector.com.
Dewi mematok batas maksimal pembelian barbie sebagai tali kendali jika tiba-tiba tertarik membeli barbie mahal. Suling Tanzil, yang biasa dipanggil Aling, juga sudah membatasi pembelian barbie karena jumlah koleksinya kian membengkak.
Selain untuk investasi, Dewi mendesain ulang barbie sebelum kemudian ditawarkan secara online. Hobi yang mendatangkan uang ini dia lakoni sejak dua tahun terakhir. "Jika dikeluarkan dari kotaknya, harga barbie bisa jatuh sampai 50 persen," tambahnya.
Di Phantasia, kafe hotel dimana ia menyimpan 350 dari 500 barbie koleksi pribadinya, Aling juga memajang modifikasi baju-baju barbie karyanya. Pengunjung yang tertarik bisa membeli barbie dengan baju-baju tradisional Indonesia sebagai buah tangan.
Menurut catatan Mattel Inc, anak perempuan di Amerika Serikat yang berusia 3 tahun hingga 11 tahun rata-rata memiliki sepuluh boneka barbie. Puncak penjualan barbie terjadi pada 1998 dengan angka 1,7 miliar dollar AS. Selain di Amerika Serikat, barbie juga dipasarkan di lebih dari 150 negara. (WKM)
Sumber: Kompas Cetak
No comments :
Post a Comment