Liputan6.com, Washington: Tingkat antioksidan kulit yang lebih rendah menjadi pria lebih rentan terserang kanker kulit dibanding wanita. Hal ini disampaikan peneliti dari The Ohio State University Comprehensive Cancer Center di laman
timesofindia.com, Kamis (8/12).
Para peneliti menemukan tikus jantan memiliki kulit yang tingkat antioksidannya lebih lebih rendah di banding tikus betina. Antioksidan merupakan protein yang biasa disebut juga katalase, yang bisa menghambat kanker kulit dengan cara pembersihan hidrogen peroksida.
Kanker kulit umumnya disebabkan karena sengatan matahari yang bisa membuat kulit rusak. "Temuan menunjukkan bahwa perempuan memiliki perlindungan antioksidan lebih alami di banding kulit pria," kata pemimpin riset, Gregory Lesinski dan Tatiana Oberyszyn. Tim peneliti melakukan riset dengan menggunakan tikus berbulu yang berkembang karsinoma sel skuamosa kulit.
Paling umum manusia alami kanker kulit di saat terkena paparan sinar matahari. "Sebagai hasilnya, pria mungkin lebih rentan terhadap tekanan zat oksidatif di kulit, yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit pada pria dibandingkan dengan wanita," kata Lesinski.
Para peneliti juga menemukan obat tersebut dengan katalase topikal yang bisa menghambat migrasi sel dalam menekan kulit yang terpapar UVB. Hal ini menunjukkan bahwa masuknya sel-sel pada laki-laki mungkin disebabkan relatif lebih rendah aktivitas katalase kulitnya. Bahkan, tikus jantan dengan UVB yang diinduksi tumor kulit, memiliki lebih 55 persen dari sel-sel penekan di kulit dibanding dengan rekan perempuan mereka.
"Pria menghadapi risiko yang lebih tinggi dari berbagai jenis kanker, dan tingkat yang relatif lebih tinggi dari sel-sel myeloid inflamasi mungkin berkontribusi terhadap kerentanan ini," tambah Oberyszyn yang mempublikasikan penelitiannya dalam Journal of Investigative Der.(ULF)
No comments :
Post a Comment