sperma (bioethics.net)
VIVAnews - Cynthia Daily tidak pernah membayangkan putrinya yang berusia tujuh tahun akan memiliki saudara satu ayah hingga 150 orang. Ia tidak menyangka ada ratusan perempuan yang juga menerima donor sperma dari ayah biologis putrinya.
"Sungguh terasa liar ketika kami melihat mereka bersama, mereka semua tampak mirip," kata Daily kepada New York Times, seperti dikutip dari laman Shine. "Semua anak-anak itu berasal dari sperma pria yang sama."
Fenomena donor sperma di sejumlah kawasan di Amerika menimbulkan masalah baru. Perempuan penerima donor tidak hanya sulit mendeteksi faktor genetik yang menurun ke buah hatinya, tapi juga sulit mengontrol jumlah anak yang terlahir dari sperma pria yang sama.
Kondisi tersebut dianggap mengacaukan konsep keluarga, ketika seorang anak memungkinkan memiliki saudara satu ayah hingga ratusan orang yang sulit diidentifikasi. Belum lagi munculnya kemungkinan anak-anak yang memiliki hubungan darah itu bermukim di kawasan sama.
Berdasar survei Universitas Cambridge, hampir semua anak-anak hasil donor sperma tidak bisa mengenali saudaranya yang berasal dari ayah sama. Bahkan, tidak menutup kemungkinan mereka menjalani hubungan terlarang atau pernikahan incest tanpa sadar karena memiliki ikatan darah.
"Ketika saya berkencan, saya akan tetap membangun pikiran bahwa ada kemungkinan dia saudara tiri saya," kata seorang perempuan 30 tahun yang lahir setelah ibunya menerima donor sperma. "Sungguh menyedihkan memiliki saudara yang tidak saling kenal."
Sejauh ini, belum ada aturan hukum di Amerika Serikat yang membatasi seorang pria mendonorkan spermanya. Artinya, satu pria bisa membantu kelahiran 150 anak bahkan lebih. Seperti kasus seorang pendonor sperma era 1980-an, Dr Kirk Maxey, yang terbukti menjadi ayah biologis sekitar 400 anak. (art)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
No comments :
Post a Comment