KOMPAS.com - Sambal, mentah maupun matang, selalu dinanti kehadirannya di meja makan. Baik untuk disantap bersama hidangan utama atau sekadar menjadi pelengkap lalap sayuran. Memang, sulit melepaskan sambal dari kebiasaan santap kita. Salah satu alasannya adalah karena seni kuliner nusantara bersifat koud eten (hidangan dingin). Itulah mengapa cabai menjadi hal penting dalam setiap masakan. Rasa pedas cabai tidak hanya memberikan sensasi yang menggugah selera tetapi juga memiliki fungsi sebagai pengganti temperatur panas.
Racikan tepat
Paduan aneka rempah merupakan rahasia di balik sambal gurih dan menggoda lidah. Selain bawang, terasi, atau garam, Anda dapat menambahkan bahan penyegar seperti belimbing wuluh atau asam jawa uhtuk melengkapi kelezatannya (baca: 8 Bahan Penyegar Sambal).
Pada masa VOC, budak-budak yang membuat sambal mendapatkan tempat khusus karena disenangi para majikan. Kemampuan membuat sambal ini mampu meningkatkan "harga pasaran" mereka.
Namun tidak semua orang bisa membuat sambal yang sedap. Walau terlihat mudah, namun kemampuan meracik bumbu sangat menentukan apakah sambal yang dibuat memiliki rasa gurih yang pas.
Kualitas cabai yang digunakan pun menentukan kesegaran rasa sambal. Pilihlah cabai yang terasa padat dan kaku, berwarna cerah, mengilap dan bebas dari bercak kehitaman. Agar tetap segar, simpan cabai tanpa dicuci ke dalam kantung kertas atau wadah plastik kedap udara, lalu masukkan ke dalam rak sayuran di lemari pendingin.
Selain cabai, Anda dapat menambahkan bahan penyedap, atau penyegar. Terasi adalah bahan penyedap yang paling sering digunakan. Namun Anda juga dapat mengombinasikan cabai dengan petis, ebi, atau tauco. Untuk bahan penyegar -sentuhan masam pada sambal- gunakan belimbing wuluh, asam jawa, atau air jeruk.
Sambal juga tidak dibuat hanya dengan cara diulek, baik disajikan mentah maupun ditumis terlebih dahulu. Ada berbagai teknik berbeda dalam membuat sambal. Sambal matah ala Bali misalnya, dibuat dari cabai rawit, bawang merah, dan serai yang diiris tipis lalu disiram dengan minyak panas. Ada pula sambal Gami khas daerah Bontang, Kalimantan Timur, yang dimasak menggunakan cobek tanah liat lalu disajikan dalam keadaan panas.
Beberapa sambal lezat yang bisa Anda nikmati antara lain sambal roa khas Manado. Perpaduan ikan roa dan cabai rawit menghasilkan gurih yang sangat pedas. Sementara sambal nanas, terinspirasi dari sambal ala Pontianak, cocok untuk melengkapi masakan berempah seperti kari atau gulai. Ada pula sambal asam dari Bangka yang nikmat disantap bersama lepat ketan. Sementara cita rasa oncom bandung ternyata sedap diolah menjadi sambal oncom santan. Apapun pilihan Anda, sambal akan membuat hidup terasa lebih "meriah".
(Miranti Andi Kasim)
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Sumber: Martha Stewart Living Indonesia
No comments :
Post a Comment