TEMPO Interaktif, Jakarta- Jika Anda menelepon ke call centre sebuah perusahaan, jangan terlalu lama menunggu. Sebuah penelitian terbaru di Inggris menunjukkan bahwa mengantre telepon di call centre selama lebih dari lima menit dan 58 detik berdampak buruk bagi kesehatan Anda.
Para ahli menemukan bahwa tingkat stres dan tekanan darah para pengantre telepon itu meningkat hingga level membahayakan karena frustrasi. Studi tersebut mengungkapkan bahwa bulan lalu, lebih dari separuh orang Inggris merasa jengkel ketika menunggu antrean call centre.
Dari mereka yang disurvei, sebanyak 64 persen mengatakan penderitaan mereka semakin parah dengan suara musik yang 'menjengkelkan' yang sebenarnya dimaksudkan untuk menenangkan para penelepon. Panpipe (alat musik tradisional yang dibunyikan dengan cara ditiup), menjadi musik paling menyebalkan sebagai 'hold music' diikuti dengan nada klasik dan suara alam seperti terjangan gelombang. Empat dari lima orang dewasa mengaku menjadi frustrasi dan memutuskan untuk mematikan sambungan telepon.
Menurut Dr. Riger Henderson, dokter yang juga pakar stres, gejala lain dari dampak mengantre yang mempengaruhi stres adalah detak jantung yang kencang, tangan yang berkeringat dan sakit kepala.
Kondisi ini dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang lebih serius seperti kelelahan kronis, sakit perut dan sakit usus atau bahkan berakhirnya sebuah hubungan, kata Dr. Henderson mengingatkan.
"Kita hidup di era di mana waktu begitu penting. Penelitian ini mengungkapkan meningkatnya keengganan untuk menunggu. Ini disebut sebagai fenomena 'speed greed' yang menunjukkan peningkatan permintaan kita untuk mendapatkan kepuasan dan akses informasi serta layanan instan,'' ujar Dr. Henderson.
Menurut dia, hal tersebut merupakan bagian dari sifat manusia yang jarang merasa puas dengan apa yang kita miliki dalam hidup. "Tetapi ekspektasi kita sekarang adalah jika kita tak mendapatkan layanan yang kita harapkan dengan sangat cepat, tingkat stres kita akan meningkat cepat dan signifikan pula.''
Ketika level stres meningkat, berbagai problem kesehatan pun muncul. "Ini termasuk tekanan darah tinggi, kelelahan kronis, sakit kepala, sakit perut dan sakit usus, serta kesulitan dalam melakukan hubungan dengan orang lain." Karena itu, tak mengherankan ketika didapati bahwa 67 persen responden mengaku bahwa mereka merasa jengkel jika menunggu terlalu lama.
Lebih lanjut studi ini juga mengungkapkan bahwa lamanya antrean tak hanya berpengaruh buruk terhadap kesehatan konsumen tetapi juga reputasi perusahaan. Hampir 70 persen responden mengatakan kesan mereka terhadap perusahaan tersebut hancur. Separuh dari mereka akan menyarankan teman atau saudara mereka untuk tidak menggunakan layanan perusahaan yang menyebabkan mereka menunggu terlalu lama.
DAILY MAIL | ARBA'IYAH SATRIANI
No comments :
Post a Comment