Anke Domaske, pembuat tekstil dari susu (Reuters)
VIVAnews - Susu ternyata bukan hanya nikmat untuk diminum, tetapi juga bisa nyaman digunakan. Seorang perancang muda asal Hanover, Jerman, melakukan revolusi dalam dunia tekstil.
Ia adalah Anke Domaske yang mengembangkan tekstil dari susu, yang ia sebut QMilch. Kain tersebut dibuat dari konsentrat protein susu, casein. Ini adalah tekstil yang terbuat seluruhnya dari serat alami tanpa campuran bahan kimia.
"Teksturnya seperti sutra dan tidak memiliki bau, Anda bisa mencucinya seperti bahan lain," kata Domaske, seperti dikutip dari kantor berita Reuters.
Bukan hanya ramah lingkungan, QMilch ini ternyata memiliki manfaat kesehatan. Menurut Domaske tekstil ini mengandung asam amino dan antibakteri yang membantu peredarah darah dan menstabilkan suhu tubuh.
Label busana milik Domaske, Mademoiselle Chi Chi (MCC), saat ini sedang menyiapkan rancangan khusus yang akan menggunakan bahan dari susu secara keseluruhan. Koleksi MCC seperti wrap dress, saat ini masih menggunakan kombinasi berbagai serat tekstil.
Domaske memiliki rencana untuk membuat seluruh koleksi busananya terbuat dari tekstil susu. Tekstil susu sebenarnya telah dikembangkan sejak 1930an, namun dilah dengan proses yang tidak ramah lingkungan karena menggunakan banyak campuran bahan kimia. Sedangkan QMilch, seluruhnya terbuat dari casein.
"Kami telah mengembangkan serat alami yang terbuat dari casein konsentrasi tinggi dengan campuran beberapa bahan alami, dalam dua tahun," kata Domaske.
Casein diekstrak dari susu bubuk kering, kemudian dipanaskan dengan mesin bersamaan dengan bahan-bahan alami lainnya. Serat nantinya akan keluar helai per helai kemudian dipintal menjadi benang pada mesin berputar. Dengan pemanasan tinggi, molekul protein terikat sempurna dan membuat busana dari susu ini tidak akan 'membusuk'
Untuk membuat sebuah gaun cantik, kira-kira dibutuhkan enam liter susu. Harganya busana dari susu ini berkisar US $200 hingga US $270 atau Rp1,7 juta hingga Rp2,4 juta. Anda tertarik membelinya?
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
No comments :
Post a Comment