Jakarta (ANTARA News) - Sejak Januari hingga sekarang sudah 515 warga Jakarta Pusat yang terserang penyakit demam berdarah dengue dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Walau demikian, menurut Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Pusat Angliana Dianawati, dalam berapa bulan terakhir ini jumlah penderita DBD di wilayah kerjanya relatif menurun.
Dalam tiga bulan terakhir, kasus BDB di Jakarta Pusat semakin kecil. Juli tercatat 65 kasus, Agustus 50 kasus dan September 20 kasus.
"Ini berkat masyarakat yang terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," jelasnya.
Meski kasus DBD di Jakpus sudah mulai menurun, Angliana meminta masyarakat tetap harus waspada dengan terus melakukan PSN.
Selain itu, pemeriksaan jentik-jentik nyamuk juga harus digiatkan, termasuk peran serta dari instansi lain untuk membantu masyarakat.
Sedangkan, untuk wilayah kecamatan di Jakpus yang angka rata-rata kasusnya masih tinggi adalah Kecamatan Cempaka Putih. Sementara untuk tingkat kelurahan, Kelurahan Cempaka Putih Timur.
"Uniknya kelurahan yang masuk garis merah DBD tersebut, sebagian besar warganya adalah golongan elite," ungkap Angliana.
Kepada warga yang tinggal di daerah garis merah DBD tersebut, Angliana meminta untuk lebih giat lagi membersihkan lingkungan rumah dan lingkungan di sekitar rumahnya.
Permintaan yang sama juga diharapkan Angliana kepada petugas di kawasan rawan DBD itu. "Pokoknya warga dan petugas harus bahu membahu memberantas DBD. Agar kasus DBD di wilayahnya bisa ditekan," tambahnya.
(ANT-136)
No comments :
Post a Comment