Botol plastik paling praktis untuk membawa minuman, dari air mineral hingga jus kesukaan, tapi ternyata berbahaya untuk kesehatan.
KapanLagi.com - Tidak mudah pecah, anti bocor, ringan dan menarik secara penampakan, kemasan plastik serasa menjadi solusi mengemas makanan dan minuman yang paling ideal. Anda yang terbiasa membawa sebotol minuman ke mana-mana, atau suka membeli makanan dan minuman secara
take home tentu sangat senang dengan kemasan ini.
Namun kepraktisan ini ternyata juga membawa bahaya untuk kesehatan. Bahan plastik memiliki bahan kimia yang bisa mengontaminasi makanan dan minuman yang disimpan di dalamnya, yaitu bahan kimia yang disebut phthalates dan BPA (Bisphenol A). Penelitian ini dilakukan di University of Michigan dan menemukan bahwa bahan-bahan kimia ini akan memengaruhi level hormon tiroid Anda.
Seperti diberitakan di fyiliving, studi yang melibatkan 1346 orang dewasa dan juga 329 remaja ini menemukan ada hubungan yang signifikan antara meningkatnya kadar kimia kemasan yang ikut masuk ke dalam tubuh manusia dengan level hormon tiroid seseorang. Kadar kimia ini dilihat dari tes urine yang dilakukan pada subyek penelitian. Keterkaitan ini paling tinggi ada pada bahan kimia bernama DEHP, sebuah phthalate yang umumnya ikut masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan. DEHP dan juga jenis phthalates lainnya ditemukan juga di berbagai perangkat plastik dan barang-barang yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Subyek penelitian dengan level DEHP tertinggi memiliki penurunan level hormon tiroid hingga 10 persen.
Perlu diketahui, kelenjar tiroid sangat penting untuk kelangsungan berbagai proses metabolis dalam tubuh. Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid sangat memengaruhi level energi dan juga memengaruhi fungsi reproduktif, kardiovaskuler, sistem paru-paru serta tingkat kecemasan seseorang. Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan kelenjar tiroid selalu menjadi fokus penting para praktisi kesehatan. (wo/miw)
No comments :
Post a Comment