Jakarta (ANTARA News) - Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit Persahabatan Dr Ahmad Hudoyo, Sp.P(K) mengatakan bahwa radon merupakan penyebab kedua kanker paru-paru setelah racun dalam rokok.
Radon atau bahan radioaktif dari perut bumi tersebut dapat lepas dan terhirup melalui celah-celah tegel atau retakan fondasi rumah, kata Dr Ahmad Hudoyo disela Pertemuan Ilmiah Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi (PIPKRA) 2012 di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat.
"Radon adalah penyebab kanker paru-paru kedua setelah racun dalam rokok, selain itu bahan kimia, asbes, polusi udara, penyakit paru yang mendahului seperti Penyakit Tuberkulosis (TBC) juga bisa menjadi penyebab kanker," kata dia.
Radon adalah unsur kimia dengan nomor atom 86 yang dalam ilmu kimia diberi lambang Rn.
Pada temperatur ruang, radon selalu berada dalam bentuk gas dan terlarut dalam udara dengan kerapatan 10 gram/liter.
"Keberadaan Radon di udara tidak dapat dikenali oleh sistem panca indera manusia. Satu hal yang perlu diketahui dan mendapatkan perhatian serius adalah bahwa radon merupakan gas radioaktif yang dapat berperan sebagai sumber radiasi bagi manusia, sifat gas radon salah satunya adalah menjadi penyebab munculnya kanker paru-paru"
Gas radon di dalam rumah terutama berasal dari lantai, dinding, langit-langit dan bahan-bahan lain di dalam rumah yang berasal dari perut bumi.
Kadar gas radon di dalam ruangan tertutup yang memiliki sedikit ventilasi udara seperti rumah, apartemen, dan terowongan bawah tanah dinilai beberapa kali lebih tinggi dibandingkan di dalam udara bebas.
(I027/N002)
No comments :
Post a Comment