Senin, 18 Juli 2011 | 05:53 WIB
TEMPO Interaktif, Udang adalah sajian makanan laut yang baik untuk tubuh. Selain kaya akan protein, udang juga tidak mengandung lemak jenuh. Jadi bisa menjadi asupan pilihan bagi penderita kolesterol.
Sayangnya kondisi laut kini tidak lagi baik. Banyak air laut sudah tercemar polusi yang berujung pada hasil laut yang buruk dan tidak menyehatkan. Dilansir dari laman Huffingtonpost, Matthew Thompson, seorang Editor Majalah EatingWell memberikan beberapa tip untuk memilih udang yang sehat dan segar.
1. Perhatikan berat timbangan.
Pedangan udang seringkali menyebutnya dengan istilah 'jumbo' atau 'lebih besar'. Tapi penyebutan itu tidak menjamin bahwa ukuran udang benar-benar lebih besar. Biasanya udang dikemas dalam ukuran 1/2 kg, jadi semakin sedikit jumlah udang didalamnya semakin besar pula bobot udang tersebut.
2. Jangan pilih yang beku.
Kebanyakan toko menjual udang dengan tulisan 'segar'. Padahal sebelumnya udang itu telah dibekkukan saat dikirim dengan kapal kemudian dicairkan saat hendak dipajang. Artinya setiap udang yang Anda beli pastinya sempat dibekukan sebelumnya. Jadi pastikan toko yang Anda kunjungi menjual udang yang benar-benar segar, bukan hasil laut yang sudah lama ditangkap.
Setelah membeli, simpan kembali udang dalam freezer. Biarkan udang dalam kondisi beku hingga Anda siap untuk memasaknya. Untuk mencairkannya ada 2 cara. Pertama pindahkan ke refrigerator, tutup, dan tunggu hingga mencair. Atau letakkan udang dalam saringa yang dialiri air dari kran.
3. Lihat sertifikasi.
Perhatikan apakah udang yang akan dibeli memiliki sertifikat dari lembaga terkait atau tidak. Mereka adalah lembaga seperti Wild American Shrimp atau Marine Stewardship Council yang bisa memberikan informasi bahwa pengambilan udang dilakukan dengan baik dan ramah lingkungan.
NUR INTAN
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Tempo Interaktif. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan
--
Source: http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2011/07/18/brk,20110718-347014,id.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments :
Post a Comment