KOMPAS.com - Berapa banyak teman yang Anda miliki di Facebook? Apakah 200, 500, atau 1000? Banyaknya jumlah orang dalam daftar teman ini ternyata berkaitan dengan bagian dari otak yang mengontrol kemampuan sosial. Namun, peneliti dari University College of London menegaskan, yang dimaksud di sini tentunya teman yang memang dikenal baik. Bukan sekadar "orang kantor yang wajahnya sering Anda lihat di kantin", atau seleb yang Anda idolakan dan Anda add ke dalam daftar teman.
Beberapa pengujian sebelumnya menyatakan bahwa orang-orang dengan banyak teman cenderung memiliki bagian otak yang dikaitkan dengan respons emosional (amygdala). Namun studi terakhir ini mendapati bahwa amygdala yang membesar juga biasa terjadi pada orang-orang dengan banyak teman di Facebook.
"Penemuan kami mendukung ide bahwa kebanyakan pengguna Facebook menggunakan situs ini untuk menguatkan hubungan yang sudah ada," tutur Profesor Geraint Rees dari University College of London.
Hal ini bertentangan dengan teori populer bahwa menghabiskan banyak waktu di internet buruk bagi relasi pertemanan dan kemampuan sosial. Baroness Susan Greenfield, seorang neuroscientist dari Oxford University, pada tahun 2009 pernah memperingatkan efek yang bisa terjadi pada otak kaum muda akibat terlalu asyik berjejaring sosial. Aktivitas ini dinilai mendorong sikap yang selalu berpusat pada diri sendiri, dan memendekkan rentang perhatian.
Jadi, selama Anda mendapatkan manfaat dari penggunaan Facebook, dan tidak melupakan kewajiban-kewajiban Anda lainnya sih, boleh-boleh saja kok Facebook-an. Apalagi kalau melalui Facebook Anda bisa reuni dengan teman-teman lama yang sebelumnya tak terlacak jejaknya.
Sumber: Marie Claire
No comments :
Post a Comment