Senin, 06 Februari 2012 | 09:34 WIB
TEMPO.CO - Diet ketat tanpa olahraga memang tidak akan mampu mengusir lemak membandel pada beberapa bagian tubuh. Tapi sering kali, meski telah berolahraga keras, sejumlah timbunan lemak di tubuh tidak bisa hilang. Seorang naturopath dari Inggris, Max Tomlinson, tahu penyebabnya.
Selama 25 tahun terakhir, dia telah membantu banyak perempuan menjalani program pengurangan lemak di kliniknya di London. Dia menargetkan apa yang disebut "timbunan lemak aneh yang tidak proporsional", yang menggagalkan program diet pasiennya. Lemak-lemak itu biasanya bercokol di punggung, di belakang tali bra, perut, dan pinggul.
"Saya melihat wanita muda mencoba macam-macam diet ketat dan latihan keras untuk mengecilkan tubuh bagian bawah yang besar hanya untuk mengurangi lemak di bagian atas atau dagu, dan wanita menopause yang mengusir lemak di perut dan lengan atas karena faktor usia," katanya.
Max yakin timbunan lemak di bagian-bagian itu disebabkan gangguan hormonal. "Ada banyak proses dalam tubuh dikendalikan oleh hormon. Hormon ini mengatur di mana tubuh menyimpan lemak," katanya.
Masalah dalam hidup yang dihadapi perempuan memang menyumbang pada ketidakseimbangan hormon. Penyebabnya adalah pola makan yang buruk, stres, polusi lingkungan, dan kurang olahraga.
Max percaya bahwa setiap timbunan lemak--di perut, lingkar bra, paha, atau pinggul--disebabkan hormon tertentu yang tidak aktif, sementara hormon lainnya justru terlalu aktif bekerja.
Dia mengatakan, cara memperbaiki ketidakseimbangan hormon adalah olahraga, diet, mengkonsumsi suplemen, dan mengubah gaya hidup. Bila hormon seimbang, otomatis akan mengusir titik-titik lemak membandel itu.
Dia merekomendasikan diet gaya Mediterania sehat (buah, sayuran, ikan, sedikit daging, minyak sehat, tanpa gula, junkfood, susu, dan alkhohol), satu kapsul multivitamin sehari, kapsul mineral, kapsul minyak ikan, dan program olahraga teratur.
DAILY MAIL | NININ D
No comments :
Post a Comment