KOMPAS.com - Kalangan muda lebih aktif mengungkapkan ekspresi. Sayangnya, banyak orang yang lebih sering mengumbar suasana hati negatif (bad mood) daripada mengekspresikan good mood. Termasuk melalui sosial media seperti Twitter.
Survei yang diadakan Mizone bekerja sama dengan Media Wave menunjukkan lebih banyak orang mengungkapkan bad mood dibandingkan good mood melalui Twitter. Survei yang berlangsung Desember 2011-Januari 2012 melalui penelusuran di media sosial Twitter menunjukkan, dari 2,3 juta pengguna Twitter di periode ini, terdata 2,8 juta percakapan yang mengindikasikan bad mood. Sementara, dari 1,9 juta pengguna Twitter di periode yang sama, terdata 2,5 juta percakapan mengindikasikan good mood.
Fenomena mengekspresikan bad mood melalui Twitter ini banyak terjadi di kota besar, dengan kalangan muda sebagai pemeran utamanya. Meski begitu, meyakini kalangan muda mampu membuat perubahan positif, Mizone merancang rangkaian kegiatan berkonsep pertunjukkan musical street, melalui kampanye Mizone City Project bertajuk Aku, Kotaku Ok Lagi!
Melalui ajang ini, diharapkan semangat positif dari individu dapat menyebar ke lingkungan, dari pribadi kemudian menular ke orang lain, dan warga kota tersebut. Tujuan utamanya di antaranya memberikan inspirasi ke sebanyak mungkin orang untuk berekspresi positif, mengusir bad mood dan menggantinya dengan energi positif. Selain juga mengajak kalangan muda untuk lebih bijak dan jeli menggunakan sosial media secara positif.
Danur Tejawati, Brand Manager Danone Aqua mengatakan event ini untuk kali pertama diadakan, sekaligus merespons antusiasme kalangan muda terhadap kegiatan sebelumnya, yakni flashmob pada 2010 lalu. "Target kegiatan ini adalah anak muda tanpa batasan usia. Artinya mereka yang berjiwa muda juga bisa terlibat aktif. Kegiatan seperti ini akan dilaksanakan setiap tahun, dengan misi sama menyebar semangat positif namun dikemas berbeda," jelas Danur saat jumpa pers di De Luca Restaurant Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Menyebar energi positif melalui rangkaian kegiatan musical street dipilih bukan tanpa maksud. Ajang ini memberikan solusi dengan menyediakan ruang bagi anak muda untuk menyalurkan ekspresi positifnya melalui pertunjukkan seni, gabungan musik, tari, dan seni peran.
Saat jumpa pers, sejumlah pakar berpendapat mengenai fenomena dan kegiatan ini. Menurut Irwan Hidayana, antropolog dari Universitas Indonesia, kalangan muda, apalagi remaja, membutuhkan ruang untuk ekspresikan diri. Ketiadaan ruang publik membuat kalangan muda ini menyalurkan ekspresinya melalui sosial media. Ia berpendapat, ruang sosial inilah yang harus diciptakan melalui berbagai kegiatan, untuk menciptakan ruang baru yang lebih positif dan meminimalisasi berbagai hal negatif.
Sementara, psikolog Dr Rose Mini AP, MPsi, berpendapat jika seseorang mengungkapkan suasana hati melalui sosial media, ini takkkan memberikan solusi. Justru cara mengungkapkan ekspresi seperti ini berdampak akumulatif, apalagi jika tanggapan yang diberikan orang lain melalui sosial media cenderung negatif.
Dr Ida Ruwaida, sosiolog dari Universitas Indonesia menilai, penularan energi positif perlu dilakukan dengan cara apa pun. "Seni dan media menjadi cara efektif," ungkapnya. Ia menambahkan, bahkan penelitian menunjukkan mengungkapkan ekspresi melalui musik dapat meredam potensi kekerasan. Audisi dan roadshow Untuk mengenalkan konsep musical street sekaligus menyebarkan semangat positif, Mizone menggelar ragam kegiatan dalam tiga fase. Pertama, berupa roadshow di 144 titik di lingkungan kampus dan sekolah menengah, mulai 17 Februari-17 Maret 2012, menghadirkan tim musical street dari Mizone. Kegiatan ini dilakukan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Malang, Bali, Semarang, Palembang.
Fase kedua, berupa audisi dan workshop untuk memilih tim musical street di lima kota, berlangsung Maret-April 2012. Audisi ini melibatkan tiga juri, untuk memilih Top 25 yang kemudian di saring menjadi Top 5 pada 13-23 April 2012, masing-masing satu tim dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan. Tahapan terakhir berupa pertunjukkan kolaboratif satu tim di satu kota berlangsung Mei hingga Juli 2012. "Nantinya, pemenang mendapat penghargaan untuk menjadi bintang iklan Mizone," tutup Danur.
No comments :
Post a Comment