Jumlah perokok wanita meningkat saat kesejahteraan makin tinggi
VIVAnews - Sebuah penelitian di Badan Kesehatan Dunia menemukan, kecenderungan merokok pada wanita sangat dipengaruhi status ekonomi mereka.
Di negara-negara dengan status pria yang lebih tinggi daripada wanita, jumlah perokok pria lima kali lipat dibanding wanita. Tapi, di negara yang lebih maju, jumlah wanita yang mengisap tembakau hampir setara dengan pria.
Dalam sebuah studi statistik terhadap 74 negara, WHO menyatakan, pembangunan ekonomi yang semakin maju membuat risiko kematian dini pada wanita meningkat.
Perwakilan WHO, Douglas Bettcher, menyatakan temuan ini menunjukkan perlunya otoritas negara berkembang untuk bertindak cepat mengurangi jumlah wanita yang merokok. Menurutnya, epidemi tembakau di negara-negara berkembang dan kurang berkembang masih dalam tahap awal. Tapi, bisa menular dengan cepat jika memperhitungkan tren global.
Dikutip dari Genius Beauty, WHO mengusulkan langkah-langkah pencegahan bertambahnya perokok, antara lain pelarangan iklan produk tembakau yang berkaitan langsung dengan wanita. Sebaliknya, penyebaran pendidikan bahaya tembakau terus ditingkatkan. Di dalamnya harus ditekankan bahwa tembakau membunuh setengah dari perokok.
Setiap tahun, lima juta orang di dunia meninggal akibat tembakau. Pada tahun 2030, WHO memperkirakan angka ini bisa meningkat menjadi 8 juta, kecuali pemerintah negara-negara di seluruh dunia melakukan pencegahan. (hp).
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
No comments :
Post a Comment