KOMPAS.com - Perempuan asal Gorontalo, Alesandra Khadijah Usman (disapa Sandra) menunjukkan bagaimana mimpi bisa terwujud dengan proses dan tahapan yang tak instan. Usaha keras, kepercayaan diri, kerendahan hati, dan kemauan untuk meningkatkan kualitas diri ada dalam diri perempuan kelahiran Jakarta, 21 Desember 1988 ini.
Puteri Indonesia Pariwisata 2010 ini berhasil masuk lima besar di pemilihan internasional di Korea Selatan, dan membawa pulang gelar Runner Up 3 dan atribut Best Style di ajang Miss Asia Pasific World 2011.
Indonesia untuk kali pertama mengirim wakilnya di pemilihan Miss Asia Pasific World 2011 yang diikuti 65 negara ini. Dalam penampilan perdana, melalui Sandra, Indonesia mencatatkan prestasi.
"Saya meraih Runner Up 3 dan atribut Best Style," Sandra memberikan konfirmasi melalui pesan singkat kepada Kompas Female.
Sandra merayakan keberhasilannya dengan perasaan mendalam. "Saya senang sekali karena setahun ini hidup saya bagai rollercoaster. Saya senang mendapatkan pengalaman dan mendapatkan kesempatan terbaik dalam hidup dengan berdiri di lima besar di ajang pemilihan internasional. Namun, dalam setahun ini saya juga merasakan titik terendah dalam hidup saya, karena harus jauh dari papa dan berpisah selamanya dari adik yang saya cintai," ungkap Sandra, sesuai Grand Final Miss Asia Pasific World 2011 yang berlangsung di Busan Yachting Center, Korea Selatan, 15 Oktober 2011.
Dengan perasaan sukacita yang bercampur keharuan, perempuan 22 tahun ini juga mengungkapkan, "Saya mempersembahkan ini (keberhasilannya) untuk papa, Mohamad El Idris, dan adik saya, Salman Usman yang meninggal beberapa bulan lalu."
Bagi Sandra, perjalanan selama satu tahun menjadi Puteri Indonesia Pariwisata penuh dengan berbagai tantangan. Berdiri sejajar dalam lima besar bersama kontestan dari India, Korea, Rusia, dan Perancis di ajang internasional menjadi kebanggaan tersendiri baginya.
Keberhasilannya menuju panggung pemilihan tingkat dunia, juga diakui Sandra tak lepas dari dukungan dan pembelajaran dari berbagai pihak sepanjang menjalani peran sebagai Puteri Indonesia. Selain juga berkat suntikan semangat dari Puteri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames, dan Puteri Indonesia Lingkungan dr Reisa Kartiksari, yang dianggapnya seperti keluarga sendiri.
Meretas jalan menuju kesuksesan
Sandra, satu tahun lalu mengikuti Pemilihan Puteri Indonesia mewakili Gorontalo dengan mengikuti seleksi di Jakarta. Lulusan S-1 Sekolah Bisnis Manajemen, Institut Teknologi Bandung ini berhasil meraih satu tiket menuju seleksi nasional Pemilihan Puteri Indonesia 2010, dan berhasil bersanding di babak tiga besar bersama Nadine Alexandra Dewi Ames dan dr Reisa Kartikasari. Nasib dan keberuntungan menempatkan sandra di posisi ketiga, sebagai Runner UP 2 Puteri Indonesia 2010 bergelar Puteri Indonesia Pariwisata.
Saat itu, Sandra masih mengatasi dirinya yang canggung berbicara di depan khalayak ramai. Ia mengenali dirinya sebagai sosok yang pemalu dan mudah grogi saat berbicara di depan umum. Namun satu tahun berlalu, Sandra bertumbuh dengan sosok puteri yang melekat alami di dirinya. Sandra, semakin matang dan memiliki kepercayaan tinggi dengan karakter yang semakin terasah.
Ia mengaku sempat grogi menyaksikan Nadine berhasil mengukir nama baik Indonesia di Miss Universe. "Nadine luar biasa, semoga nanti saya juga bisa melakukan yang terbaik," akunya kepada Kompas Female di Balikpapan beberapa waktu lalu. Ucapan ini berbuah manis, dengan keberhasilannya meraih posisi Runner Up 3 Miss Asia Pasific 2011 ini.
Prestasi Sandra sekaligus menunjukkan, setiap perempuan muda punya potensi dan talenta, serta mampu meraih mimpi. Tentunya dengan dukungan, kepercayaan, dan kemauan dari dalam diri untuk meningkatkan kualitas diri untuk memberikan kontribusi terbaik.
No comments :
Post a Comment