Liputan6.com, Los Angeles: Sebuah penelitian kecil menyatakan bahwa dengan bakteri di dalam mulut kita dapat digunakan untuk tes diagnosa kanker pankreas. Menurut James Farrel, ahli pencernaan dari Sekolah Kesehatan dan Obat-Obatan David Geffen di UCLA, Amerika Serikat, suatu saat nanti tes ini bisa dijadikan suatu barometer.
Masih banyak ketidakpastiaan dari keberadaan tes ini karena Farrel hanya menggunakan 36 pasien, tetapi hasil yang sama diharapkan juga terjadi untuk lingkup individual yang lebih besar. Ketika menghitung jumlah bakteri yang ada di dalam mulut mereka, para ilmuwan dapat membedakan pasien yang terjangkit kanker dengan yang tidak hingga 80 persen.
Analisa pertama-tama di mulai dengan 10 orang yang sedang berada pada tahap awal kanker pencernaan dan 10 orang yang sehat. Tingkatan bakteri yang bernama Neisseria elongata dan Streptococcus mitis sangat berbeda di antara kedua grup tersebut. Bakteri yang ada di dalam saluran pencernaan dapat dihubungkan dengan kanker pencernaan. Akan tetapi, studi yang dilakukan hanya fokus pada keberadaan bakteri penyebab kanker pada ludah manusia.
"Apabila terbukti ditemukan, maka kesehatan mulut yang tidak baik akan menjadi jalan berjangkitnya penyakit ini," kata Farrel menambahkan. Sekarang, menjauhi diri untuk tidak merokok bisa menjadi cara utama untuk tidak terjangkit tipe kanker ini.(msnbc.com/ADO)
No comments :
Post a Comment