KOMPAS.com - Perempuan paling suka berbagi cerita. Pengalaman yang didapatkan setiap harinya, tak hanya disimpan untuk dirinya, namun dibaginya kepada orang lain. Jika dulu, perempuan berbagi dengan ngobrol bareng di berbagai acara kumpul-kumpul, kini perempuan menyampaikan isi kepalanya menggunakan internet, melalui sosial media atau berbagai forum di media digital.
Kebiasaan perempuan berbagi inilah yang membuatnya berteman akrab dengan teknologi, yang tak lepas dari jaringan internet dan gadget canggih. Sayangnya pengguna internet, termasuk perempuan, masih asyik menjadi user. Padahal, teknologi dapat membantu pengguna media digital untuk lebih berkembang dengan potensinya. Media digital bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk hobi atau memfasilitasi ekspresi emosi, namun juga untuk berbisnis atau beraktivitas lain yang menguntungkan bagi semua orang, terutama perempuan.
"Mindset pengguna internet masih sebagai user. Bagaimana mengubah perspektif mengenai digital sebagai industri, inilah yang perlu dilakukan," jelas Yansen Kamto, CEO Kibar Kreasi saat jumpa pers kegiatan Women Wired Weekend di Luna Negra, Plaza Bapindo, Jakarta, Rabu (18/1/2012).
Menurut Yansen, banyak peluang industri digital yang juga berhubungan dengan perempuan. Banyak potensi banyak juga pertanyaan seputarnya. Bagaimana berpartisipasi dalam sosial media dengan cara menguntungkan, inilah yang harus dicari tahu oleh perempuan.
Yansen mencermati tiga hal dalam era digital. Pergeseran format dari analog ke digital semakin membuka berbagai kesempatan memanfaatkan dunia digital untuk berbagai kepentingan. "Digital bukan menggantikan analog. Bagaimanapun analog tetap ada, namun kini semakin bertambah dengan digital," jelasnya.
Pergeseran format dari analog ke digital inilah yang kemudian juga memengaruhi perubahan perilaku dalam hal komunikasi. Kini, komunikasi searah berubah menjadi komunikasi dalam bentuk percakapan. "Orang bisa saling memberikan komentar, sharing, dan memberikan feedback melalui media digital," tambahnya. Alhasil, segala sesuatu berjalan dalam waktu cepat. Jika dulu, komunikasi harus ditunda hingga saling bertemu muka, kini komunikasi bisa terjadi saat itu juga, real time.
Lantas, apa yang harus perempuan lakukan di era digital? Yansen menyarankan, perempuan harus mengubah mindset, dengan tidak hanya berpuas diri menjadi user. "Perempuan bisa berwirausaha atau setidaknya menjadi reseller menggunakan media digital. Untuk itu perempuan perlu mengubah mindset di era digital ini," lanjutnya.
Jika wawasan Anda sudah mulai terbuka, lanjutkan dengan mencari tahu apa yang menarik bagi Anda untuk dikembangkan lebih jauh. Jika Anda menyukai fashion, menjadi fashion blogger bisa membuka kesempatan lebih luas memanfaatkan media digital.
Bahkan, jika Anda lebih suka mengomentari mengenai topik tertentu, Anda bisa fokus menjadi reviewer kuliner misalnya. Anda bisa dikenal dan menjadi referensi yang terpercaya karena Anda fokus pada topik ini misalnya. Bukan tak mungkin Anda juga bisa menjadi influencer bagi orang lain, terkait topik tersebut.
Selanjutnya, untuk eksis secara positif bahkan memberikan manfaat finansial di dunia digital, Anda perlu berkolaborasi. "Setelah mengubah mindset dan menemukan interest Anda, untuk mengatasi berbagai kesulitan lakukan kolaborasi melalui tindakan nyata," saran Yansen.
Affi Assegaf, salah satu pendiri jaringan media digital mengungkapkan, perempuan memiliki banyak peluang di dunia digital. Forum di media digital menjadi salah satu pembuka peluangnya. Terbukti, dengan berpartisipasi aktif di forum digital, banyak perempuan yang akhirnya sukses menangkap peluang bisnis.
"Jika pada awalnya mereka hanya berbagi informasi melalui forum digital, kini akhirnya banyak yang memilih menjadi pebisnis online melalui forum dengan penghasilan jutaan hingga ratusan juta rupiah per bulan,"jelasnya.
Seperti apa dan bagaimana seharusnya perempuan berpartisipasi aktif secara positif di era digital? Anda dapat belajar bersama pakar juga dari pengalaman sesama perempuan, melalui kegiatan Women Wired Weekend, berlangsung 25-26 Februari 2012 di fX Lifestyle X'nter Jakarta.
No comments :
Post a Comment