Krim pelembab (doc Corbis)
VIVAnews - Berjam-jam dalam ruangan berpendingin atau berada di bawah paparan sinar matahari, bisa membuat kulit jadi kering dan kusam. Dalam kondisi seperti ini, Anda mungkin segera mengaplikasikan pelembab.
Tak hanya sekali, Anda mungkin akan mengoleskannya berulang saat kulit kembali terasa kering. Ini memang dianjurkan, tapi jika Anda berlebihan menggunakannya, kulit malah bisa mengalami iritasi.
"Iritasi biasanya ditandai dengan kemerahan dan rasa gatal. Pemicunya bisa jadi bahan kimia pada pelembab yang bercampur dengan keringat. Jika dibiarkan, bisa membuat kulit terlihat kehitaman," kata dr. Amaranila Lalita Drijo, dokter kulit dari Perempuan Clinic.
Mengaplikasikan pelembab memang harus secara periodik, namun tidak berlebihan. Anda pun harus tahu, saat kulit sudah cukup lembab dan tak perlu diolesi pelembab lagi.
"Tanda kulit dalam keadaan lembab adalah terlihat bersinar, elastis dan saat digaruk tidak memunculkan garis putih," kata dr Amaranila.
Ia juga menyarankan untuk menggunakan produk pelembab yang mampu melembabkan tanpa harus mengaplikasikannya berkali-kali. Terutama, bagi mereka yang memiliki kulit kulit sensitif. Hal ini, untuk mengurangi risiko iritasi yang bisa membuat kulit kehitaman.
Menyesuaikan formula pelembab dengan aktivitas Anda, juga tak kalah penting. "Jika Anda banyak di ruang ber-AC pilih pelembab yang berbentuk krim. Lalu, jika banyak di luar ruangan gunakan yang berbentuk lotion," kata dr Amaranila.
Ia mengingatkan, sebelum Anda mengaplikasikan pelembab, kulit harus dibersihkan terlebih dulu. Ini agar pelembab mampu bekerja efektif, meresap maksimal ke dalam kulit. Mengaplikasikan pelembab pada kulit yang bersih, bisa mengurangi risiko iritasi.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
No comments :
Post a Comment