TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyakit leukemia bisa diobati dengan masa pengobatan yang panjang dan harus di bawah pengawasan dokter yang ketat. Jika anak yang mengidap leukemia akut tak segera ditangani, dalam hitungan minggu dia bisa menemui kematiannya. Sedangkan anak yang mengidap leukemia kronis, jika tak segera ditangani, biasanya dalam hitungan tahun "malaikat maut" bisa menjemputnya.
Penanganan anak yang mengidap leukemia berbeda-beda, bergantung pada tingkat dan tipenya. Biasanya, untuk mengobati penderita leukemia akut dan kronis, pasien harus menjalani kemoterapi (penyinaran) dan diberikan obat antikanker (stitostatika). Proses pengobatannya harus di bawah pengawasan dokter secara ketat. Sebab, obat stitostatika adalah obat berdosis tinggi yang bisa mengganggu organ tubuh lainnya, seperti ginjal, hati, dan jantung.
Peran dokter di sini merekomendasikan obat-obat lain yang dibutuhkan untuk menangkal efek samping dari obat antikanker tersebut. Selain itu, pasien bisa menjalani metode pengobatan lainnya, seperti operasi atau transplantasi sumsum tulang.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika anak menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: - Kulit anak pucat kekuningan - Sesak napas - Timbul bercak-bercak biru pada kulit - Nyeri pada tulang - Badan demam (tidak jelas penyebabnya) - Lesu tidak bergairah - Perdarahan (mimisan) karena menurunnya kadar trombosit - Muntah-muntah
AHMAD TAUFIK
No comments :
Post a Comment