Liputan6.com, Washington DC: Lingkaran kuning di sekitar kelopak mata atau dengan istilah ilmiah
xanthelasmata ternyata menjadi penanda seseorang terhadap risiko jantung bermasalah. Demikian menurut sebuah penelitian dari Universitas Kopenhagen, Denmark, baru-baru ini.
Para ilmuwan menggunakan survei dari 12.745 orang yang bebas dari penyakit jantung, dengan rentang usia antara 20 dan 93 tahun. Pada awal penelitian sebanyak 563 orang terdeteksi memiliki xanthelasmata dan 3.159 lainnya terdeteksi arcus corneae.
Selama beberapa periode penelitian, sebanyak 1.872 orang mengalami serangan jantung, 3.699 orang terdeteksi memiliki masalah pada jantungnya, dan 1.498 orang mengalami stroke. Sementara 1.815 orang menderita penyakit serebrovaskular dan 8.507 orang lainnya meninggal dunia.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, mereka yang memiliki xanthelasmata terdapat di semua kelompok umur, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka juga berpotensi tinggi terhadap risiko terkena serangan jantung, mengidap penyakit jantung, atau meninggal dunia dalam jangka waktu sepuluh tahun. Sebaliknya, hasil menunjukkan bahwa orang dengan arcus corneae tak bisa dijadikan penanda yang signifikan terhadap masalah pada jantung.
Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Anne Tybaerg-Hansen di Universitas Kopenhagen ini menyimpulkan bahwa cincin putih atau abu-abu di sekitar kornea (arcus corneae) tidak berhubungan dengan peningkatan risiko masalah jantung. Meski Xanthelasmata dan arcus corneae itu sama-sama merupakan endapan kolesterol.(Zeenews/ULF)
No comments :
Post a Comment