KOMPAS.com - Makanan selalu melekat dalam hidup sehari-hari manusia. Sejak bangun tidur sampai tidur lagi, kita akan selalu ingat makanan. Karena itu makanan bisa disebut sebagai produk kebudayaan, serta menjadi identitas bangsa.
Sepiring makanan selain berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia ternyata juga memiliki nilai sejarah dan filosofinya sendiri. Dalam sepiring makanan ternyata terdapat banyak hasil percampuran olah kreativitas manusia dan lintas kebudayaan. Banyak campur tangan dan bahkan citarasa peranakan yang tercampur dalam suatu makanan, tetapi justru di sinilah letak keunikan dari kuliner bangsa tersebut. Adanya percampuran dan silang budaya inilah yang menghasilkan ciri khas setiap negara, meskipun ada bahan baku yang sama.
Namun, makanan yang bisa disebut sebagai identitas bangsa adalah makanan yang dihasilkan dengan mengolah bahan baku asli suatu negara. "Misalnya saja semur, semur merupakan makanan asli Indonesia, dan sering diolah masyarakat Indonesia. Maka semur cocok untuk jadi identitas bangsa," tukas sejarawan JJ Rizal, saat bincang-bincang "Bango Dukung Pengukuhan Semur sebagai Identitas Bangsa" di Restoran Bebek Bengil, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2011).
Semur merupakan salah satu contoh kuliner yang memiliki kekayaan dan nilai sejarah yang cukup kompleks. Secara historis, semur seperti pohon sejarah yang kaya warna karena semur adalah hidangan yang lahir sejak jaman nenek moyang, dan mendapat pengaruh dari berbagai budaya sebelum akhirnya menjadi hidangan khas Indonesia.
"Banyak orang yang bilang kalau semur adalah adaptasi dari Belanda, namun itu tidak sepenuhnya benar. Semur adalah asli Indonesia," tambahnya.
Hal ini terbukti dari penggunaan rempah-rempah seperti cengkeh, lada, pala, dan kayumanis, yang semuanya berasal dari Indonesia. Selain itu semur hanya terdapat di Indonesia, dan tidak ada di Belanda. Semur diakui sebagai kuliner Indonesia juga didukung oleh identiknya pengolahan semur dengan tambahan kecap manis yang hanya terdapat di Indonesia.
Sebenarnya, tak hanya semur yang bisa dikukuhkan menjadi warisan kuliner dunia dan identitas bangsa. Hanya saja, keberagaman kuliner Indonesia ini harus dipopulerkan dan diakui terlebih dulu oleh masyarakat Indonesia sendiri. Pengakuan ini setidaknya harus mulai dilakukan di tahap keluarga. Keluarga Indonesia harus mulai mengakui dan mencintai semur dengan cara sering memasak makanan Indonesia di rumah.
* Ingin mengetahui problema ibu bekerja, tips gaya dan menjaga kebugaran, baca Lipsus Working Mom.
No comments :
Post a Comment