Liputan6.com, Virginia: Tidak ada orang yang tak pernah marah. Kadang kemarahan yang muncul kerap meninggalkan benci dan dendam tiada akhir. Sulit rasanya di hati bila kesalahan yang telah buat Anda marah dimaafkan. Padahal, sifat pemaaf itu, selain terpuji, juga memiliki dampak bagi kesehatan Anda.
Lho, kok bisa? Worthington Jr, pakar psikologi di Virginia Commonwealth University, Amerika Serikat, merangkum kaitan antara memaafkan dan kesehatan. Dalam karya ilmiahnya, Forgiveness in Health Research and Medical Practice di jurnal Explore, ia memaparkan dampak sikap memaafkan terhadap kesehatan jiwa raga dan penggunaan "obat memaafkan" dalam penanganan pasien.
Orang yang tidak memaafkan terkait erat dengan sikap marah. Berdampak pada penurunan fungsi kekebalan tubuh. mereka yang tidak memaafkan memiliki aktivitas sama dengan otak orang yang sedang stres, marah, dan agresif.
Riset senada dilakukan peneliti University of Massachusetts. Peneliti menyebutkan sifat saling memaafkan bisa menurunkan tekanan darah dengan lebih cepat. Efek percepatan itu bisa mencapai 20 persen pada wanita, sementara pada pria efeknya lebih kecil.
Di saat konflik, biasanya akan ada peningkatan pada tekanan darah, denyut jantung, dan kontraksi otot dalam tubuh. Sehingga serangan jantung dan stroke menjadi lebih tinggi. Dengan sikap saling memaafkan, gejala tersebut akan mereda dan serangan penyakit berbahaya itu pun jauh dari Anda.
Melihat dampak besar yang ditimbulkan, takut bila penyakit itu menyerang Anda. Mulai kini bukalah pintu maaf Anda. Karena memaafkan itu menyehatkan.(berbagai sumber/ULF)
No comments :
Post a Comment