KOMPAS.com - Terdapat sekitar 10 dedaunan aromatik yang menambah kelezatan masakan tradisional Indonesia. Penggunaan daun aromatik berbeda-beda tergantung jenis masakannya. Tak hanya penggunaan yang berbeda, cara penyimpanan dedaunan aromatik juga tak semuanya sama untuk menjaga aroma khas dan kesegarannya.
1. Daun bawang Cara menyimpan daun bawang sederhana saja, dengan dibungkus kertas, lalu dimasukkan dalam kantung plastik, dan simpan dalam lemari es. Kalau di luar, rendam bagian pangkal di dalam gelas berisi air.
2. Daun kari Khusus untuk daun kari atau daun koja, sebaiknya jangan disimpan lama. Daun kari harus langsung digunakan langsung selagi segar.
3. Daun kunyit Sama seperti daun bawang, simpan daun kunyit dengan cara dibungkus kertas, lalu dimasukkan dalam kantung plastik, dan simpan dalam lemari es.
4. Serai Daun serai lebih fleksibel dalam penyimpanan. Bisa dibiarkan saja dalam suhu ruang, atau disimpan dalam lemari es. Serai yang dibiarkan dalam suhu ruang (terutama ruangan ber-AC) akan menebarkan aroma khas yang menyegarkan.
5. Daun jeruk Serupa seperti daun bawang dan daun kunyit, simpan saja daun jeruk dengan membungkusnya dalam kertas, masukkan plastik, dan simpan di lemari es.
6. Daun pandan Simpan daun pandan dengan cara merendam pangkalnya di dalam gelas berisi air. Cara lainnya, bungkus dalam plastik dan simpan di lemari es.
7. Daun kemangi Daun kemangi mudah hitam dan membusuk, jadi sebaiknya membeli secukupnya saja. Jika pun harus menyimpannya, bungkus daun kemangi dalam kertas dilapisi plastik untuk disimpan di lemari es.
8. Daun salam Simpan daun salam dengan membungkusnya dalam kertas, masukkan plastik, dan simpan di lemari es.
9. Kecombrang atau honje Simpan kecombrang atau honje dalam lemari es dalam keadaan terbungkus agar tidak merusak aroma bumbu lainnya.
10. Daun mangkokan Seperti daun kari, khusus daun mangkokan sebaiknya langsung digunakan selagi segar dan tidak untuk disimpan.
Sumber: Buku Bango-Saji, Mudah Memasak Kuliner Nusantara.
No comments :
Post a Comment