Chef Sandra Djohan (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
VIVAnews - Es dung dung dikenal juga dengan es puter. Kita mengenal es puter sejak kecil sebagai jajanan gerobak di depan sekolah. Atau anak-anak juga banyak yang memanggilnya dengan nama es tung tung karena bunyinya. Penyajiannya pun juga sangat sederhana hanya menggunakan roti tawar atau cone.
Es dung dung merupakan salah satu kekayaan asli tradisi kuliner Indonesia yang mulai jarang kita temui. Melalui Wall's kini kita dapat menikmati es dung dung kembali. Meski disajikan dalam kemasan yang berbeda tetapi memiliki cita rasa yang sama.
Bahan-bahan dasar untuk membuat es dung dung diantaranya santan, gula pasir, tepung hun kwee, tepung kanji, garam halus dan air matang. Tidak lupa dengan es batu dan garam kasar untuk memutar. Inilah yang membuat es dung dung memiliki nilai tersendiri.
Ternyata es dung dung tak hanya menghadirkan kelezatan dan nostagia saja, ia juga mampu memicu kreatifitas penikmatnya. Melalui tema Inspirasi Rasa Nusantara bersama Wall's Dung Dung, Chef Sandra Djohan menunjukan keahliannya untuk berkreasi dengan es tempo dulu ini di Demang Restaurant, Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Chef muda ini menampilkan beberapa menu yang penuh kejutan yaitu Lumpia Pisang dan Nangka, Solo Pancake, Black Rice Pudding dan Creme Brulee yang seluruhnya disajikan menggunakan Wall's Dung Dung nangka dan kelapa. (eh)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
No comments :
Post a Comment