TEMPO Interaktif, Lembaga penelitian kesehatan Mayo Clinic mengungkapkan hampir setengah dari orang dewasa mendengkur. Kebiasaan di kala tidur itu tak jarang jadi masalah bagi pasangan suami istri. Kadang suami atau istri yang mendengkur tidak menyadarinya, tetapi yang lainnya begitu merasa terganggu tidurnya.
Mendengkur terjadi ketika Anda tidur begitu nyenyak sehingga jaringan rileks yang ada di tenggorokan ikut bergetar saat bernapas sehingga menciptakan suara yang keras. Karena masalah ini, ada beberapa pasangan yang memilih untuk tidur terpisah. Sementara yang lainnya berusaha untuk menjalani pengobatan yang efektif.
Setelah berkonsultasi, kebanyakan dokter akan menganjurkan hal-hal berikut untuk mengurangi dengkuran, yakni mengurangi berat badan, mengubah posisi tidur dengan cara memiringkan tubuh atau meninggikan kepala, serta membatasi atau menghindari konsumsi alkohol menjelang tidur.
Jika perawatan ini tidak berhasil, maka dibutuhkan perlakuan yang lebih kompleks untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti dikutip dari laman Third Age, ada sebuah peralatan oral yang mirip dengan penyangga mulut. Alat ini membuat rahang ke bawah dan lidah ke depan sehingga jalan napas pun terbuka. Dengan begitu, penderita mendengkur pun tidak kesulitan untuk bernapas. Sebagai pilihan pengobatan terakhir, dokter dapat melakukan operasi untuk membuka saluran pernafasan untuk mengurangi dengkuran.
Sangat penting untuk Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai kebiasaan mendengkur, apalagi jika perubahan gaya hidup tidak bisa menjadi solusinya. Terutama karena kebiasaan mendengkur pun dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih dalam.
NUR INTAN
No comments :
Post a Comment