TEMPO Interaktif, Jakarta -Untuk mendiagnosis serangan jantung, tim instalasi gawat darurat akan menanyakan kepada Anda atau pendamping tentang gejala yang terjadi dan mulai mengevaluasi. Diagnosis akan ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil tes yang tujuannya adalah untuk mengurangi kerusakan pada otot jantung. Tes yang dilakukan:
-ECG atau EKG adalah singkatan dari elektrokardiogram, untuk mengetahui seberapa besar kerusakan sudah mempengaruhi otot jantung dan di bagian mana otot jantung yang cedera. Sebagai tambahan, alat ini juga untuk mengukur dan memonitor detak dan irama jantung.
-Tes sampel darah. Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar enzim kardial yang mengindikasikan adanya kerusakan pada otot jantung. Enzim ini normalnya bisa ditemukan di bagian dalam sel di jantung dan sangat dibutuhkan tubuh. Ketika ada sel otot jantung yang cedera, sel sekaligus enzim ini dilepakan ke pembuluh darah. Dengan menghitung kadar enzim ini dalam darah, dokter akan memperkirakan seberapa besar kerusakan yang diakibatkan serangan jantung, dan kira-kira kapan serangan itu dimulai.
-Pemeriksaan Troponin. Troponin juga diambil lewat tes darah. Troponin adalah protein yang ditemukan di dalam sel jantung yang dilepaskan ketika terjadi kerusakan akibat iskemia atau terhalangnya aliran darah dari dan ke jantung akibat kerusakan atau tidak berfungsinya jaringan. Troponin bisa mendeteksi serangan jantung yang terkecil sekalipun.
-Echocardiograph. Alat ini untuk memberi gambaran bagaimana jantung memompa darah dan bagian mana yang tidak memompa secara maksimal. Alat ini bisa digunakan saat atau setelah terjadinya serangan jantung. Kata echo menunjukkan alat ini bisa menggambarkan bekas cedera akibat serangan jantung sampai ke struktur-strukturnya, seperti katup jantung, sekat jantung, dan sebagainya.
-Kardiak katerisasi. Biasanya digunakan dalam satu jam setelah serangan terjadi ketika obat-obatan tidak bisa mengatasi iskemia atau gejala jantung. Kardiak katerisasi bisa dilakukan secara langsung untuk memvisualisasi arteri yang terblokir dan membantu dokter untuk menentukan prosedur mana yang harus dilakukan selanjutnya untuk menangani arteri yang terhambat itu.
UTAMI WIDOWATI | WEBMD
No comments :
Post a Comment