TEMPO Interaktif, Jakarta -Setiap rumah sakit dari tingkat pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) hingga rumah sakit pusat pada dasarnya bisa menjadi tempat pertolongan bagi pasien jantung. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan peralatan, fasilitas, dan dokternya. "Itu sudah ada standarnya," kata dokter spesialis jantung di bagian Instalasi Pelayanan Jantung Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Achmad Fauzi Yahya, kemarin.
Menurut Fauzi, dokter puskesmas yang bisa menangkap gejala penyakit jantung pada pasiennya, bisa memberikan aspirin serta analgesik sebagai pengurang rasa sakit. Pengobatan dasar itu untuk menolong pasien jika perlu penanganan sampai ke rumah sakit. "Asal jangan sakit jantung dibilang masuk angin terus disuruh pulang aja," ujarnya.
Pertolongan pun bisa diberikan oleh puskesmas yang memiliki elektrokardiografi (EKG), alat yang dapat merekam aktivitas elektrik jantung dan ambulans. Namun yang lebih penting, menurut Fauzi, puskesmas memiliki jaringan dengan rumah sakit terdekat. Hubungan itu diperlukan untuk menyelamatkan pasien jantung yang datang terlambat karena kemacetan lalu lintas.
Adapun di Rumah Sakit Umum Daerah, umumnya telah sanggup memberikan pengobatan bagi pasien jantung. "Rumah sakit yang ada IGD-nya pasti bisa menangani pasien jantung," kata Wakil Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Hasan Sadikin, Bandung, itu. Sedangkan rumah sakit pusat pemerintah maupun rumah sakit besar milik swasta biasanya menjadi rujukan pasien jantung yang sakit berat hingga perlu operasi.
ANWAR SISWADI
No comments :
Post a Comment