KOMPAS.com — Sebagai brand yang dibuat untuk perempuan, sejatinya sebuah produk kosmetik tak mengalami kesulitan dalam meraih pasar perempuan. Namun, pasar kosmetik yang saat ini sudah begitu luas membuat setiap brand kosmetik harus lebih cermat dalam memosisikan diri.
Untuk bersaing dalam pasar perempuan, Caring Colours berfokus pada positioning dan membangun komunitas. Berangkat dari kata "care", produk ini ingin menguatkan esensi brand-nya sebagai skincare make-up yang selalu peduli pada konsumennya dengan peduli pada kulit dan pada kehidupannya. Bagaimanapun, penampilan yang menarik tentu akan menunjang profesionalitas di dunia kerja.
"Positioning kami adalah bahwa Caring Colours adalah skincare make-up, yang harus dibedakan dari decorative make-up. Berbagai komponen dalam produk Caring Colours mengandung bahan perawatan kulit, seperti SPF15, antipolutan, antioksidan, moisturizer, dan lain sebagainya," papar Wulan Tilaar, Direktur PT Cantika Puspa Pesona, Martha Tilaar Group, dalam presentasinya di sesi Women for Market-Share, The MarkPlus Conference 2012, The Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (15/12/2011) lalu.
Menurut Wulan, sharp positioning dibutuhkan mengingat Martha Tilaar Group memiliki sembilan brand yang harus dipelihara. Target konsumen Caring Colours adalah perempuan profesional muda, yang membutuhkan tempat untuk saling berbagi informasi dan berjejaring. Strategi paling efektif untuk merengkuh pasar perempuan sekaligus memenuhi kebutuhan mereka adalah membangun komunitas melalui social media, seperti Facebook, Twitter, dan YouTube.
Sebagai platform strategi dalam merebut hati wanita, brand ini mengangkat apa yang disebut E2C, yaitu Engagement, Evangelism, dan Conversation. Melalui program marketing public relations, Caring Colours mencoba untuk selalu terlibat (engage) dalam setiap kehidupan wanita. Kegiatan seperti demo make-up, membuka booth di berbagai acara, serta mengadakan seminar dan gathering adalah beberapa aksi yang mereka lakukan.
Caring Colours juga mencetak beberapa pewarta produk (evangelist), dengan mengadakan Young Caring Professional Award (YCPA). Mereka yang terpilih adalah para perempuan profesional dan entrepreneur muda yang memiliki perjalanan karier dan pencapaian yang menarik. "YCPA Ambassador bertindak sebagai brand personality builder. Mereka tidak hanya menginspirasi orang-orang di sekitar mereka, tetapi juga masyarakat luas," ujar Wulan.
Para ambassador YCPA ini lalu bergabung dengan para pakar dari Caring Colours untuk berbagi informasi mengenai karier, wirausaha, kecantikan, fashion, dan tentunya mengenai kehidupan pribadi, melalui community blog (conversation). Contohnya Riezka Rahmatiana, ambassador YCPA yang juga pendiri JustMine Pisang Ijo, menjawab sendiri pertanyaan para Caringlova—sebutan untuk para pengguna Caring Colours—mengenai kewirausahaan.
"Pada akhirnya, Caring Colours adalah wadah untuk giving back. Kami bisa sharing apa saja yang bisa dibagikan kepada konsumen. Kami mendorong mereka untuk membuka usahanya sendiri sehingga konsumen tidak hanya membeli produk dan memakainya, tetapi juga mendapatkan added value dari berbagai kegiatan ini," tutup Wulan.
No comments :
Post a Comment