Secangkir kopi (inmagine)
VIVAnews - Siapa tak suka kopi? Mungkin memang ada beberapa orang yang menghindarinya. Namun, bagi coffeeholic, tidak menyesap minuman ini ibaratnya seperti makan tanpa garam. Buat mereka, kopi adalah pemberi energi untuk melakukan aktivitas seharian.
Kata kopi berasal dari bahasa Arab, qahwah, yang berarti kekuatan. Sedangkan kata kopi yang kita kenal saat ini berasal dari bahasa Turki yaitu kahveh yang kemudian menjadi koffie dalam bahasa Belanda atau coffee dalam bahasa Inggris. Dan kata inilah yang diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kopi. Semula kopi digunakan sebagai makanan. Seluruh biji kopi dihancurkan dan ditambah minyak sedikit sehingga menjadi adonan dan dibentuk bundar sebagai makanan. Sampai saat ini beberapa suku di Afrika masih memakan kopi dalam bentuk seperti itu.
Bahkan kemudian kopi juga digunakan sebagai pengganti minuman anggur dan berkembang lagi manfaatnya sebagai obat untuk migrain, sakit kepala, gangguan jantung, asma kronis, dan gangguan buang air. Namun, tetap saja bila mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebih dapat berakibat buruk seperti meningkatkan asam lambung, menyebabkan ketegangan, bahkan mempercepat detak jantung. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh bangsa Ethiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun lalu (1000 SM). Berkembang hingga kini sebagai salah satu minuman paling populer di dunia dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Indonesia sendiri mampu memproduksi kopi lebih dari 400.000 ton per tahun. Wilayah-wilayah penghasil kopinya antara lain Aceh, Gayo, Jawa, Bali, dan Toraja. Kopi-kopi Indonesia ini, dalam bentuk green bean, diekspor ke mancanegara. Bahkan Indonesia termasuk negara pengekspor ke-4 terbesar di dunia.
Kopi memang dinikmati banyak orang. Bahkan sudah menjadi gaya hidup dengan menjamurnya kedai-kedai kopi, mulai dari yang bermerek luar negeri hingga lokal. Minum kopi adalah rutinitas lumrah mengawali hari di banyak rumah di Indonesia. Sedangkan bagi orang di Nusa Tenggara Timur, minum kopi sama seperti minum air putih saja.
Mengantisipasi kelumrahan minum kopi ini, Amway bersama UKMI (Usaha Kita Makmur Indonesia) meluncurkan dua jenis kopi, yaitu Kopi Gayo Single Origin dan Kopi Java Blend, Kamis, 15 Desember 2011. Untuk kopi Gayo yang digunakan adalah kopi jenis arabika sehingga cita rasa kopinya akan terasa asam. Sedangkan untuk kopi Java adalah jenis kopi robusta yang 'body'nya lebih berat sehingga terasa lebih nendang. Kedua kopi ini bisa diperoleh di Amway dengan harga Rp70.000 untuk kopi Gayo dan Rp50.000 untuk kopi Java.
Ternyata ada trik untuk menyeduh secangkir kopi nikmat. Gunakan air bersuhu 98 derajat Celcius bukan air mendidih. Setelah air mendidih, diamkan dulu selama 2 menit sehingga suhunya turun. Sebab jika yang digunakan adalah air mendidih, kopi akan overburnt. Setelah itu, 1 sdm makan munjung bubuk kopi (sekitar 7 g) dimasukkan ke dalam cangkir dan dituangkan air panas. Supaya matang sempurna, diamkan selama 4 menit.
Selamat minum kopi!
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
No comments :
Post a Comment