KOMPAS.com - Para pecinta kopi Nusantara kini bisa melengkapi seduhan hangat biji kopi dari dua jenis kopi ini. Kopi Single Original Gayo dan Kopi Java Blend merupakan kopi premium yang dipasarkan oleh PT Amway Indonesia. Kedua kopi ini diproduksi oleh petani lokal dan dipasarkan melalui UKMI (Usaha Kita Makmur Indonesia), lembaga yang menghubungkan para petani kopi lokal dengan PT Amway.
UKMI bertugas mencari petani lokal untuk pamesok kopi, dan PT Amway bertugas memasarkan ke seluruh Indonesia dengan sistem pemasaran langsung. Sehingga, kopi ini tidak tersedia di supermarket atau coffee shop, melainkan hanya dijual melalui distributor-distributor Amway di seluruh Indonesia.
"Perusahaan kami sudah melakukan survei kepada penikmat kopi di seluruh Indonesia dan menemukan bahwa jenis kopi Single Origin Gayo dan Java Blend merupakan kopi yang paling banyak dinikmati. Berdasarkan hasil survei tersebut kami memutuskan untuk memasarkan dua jenis kopi ini," ujar Rossy Waworuntu, Senior Manager, Corporate Affairs PT Amway Indonesia, saat jumpa pers di Crown Room Wisma 46-kota BNI, Jakarta, Kamis (15/12/2011).
Kopi Single Origin Gayo adalah jenis kopi Arabika yang memiliki tingkat keasaman medium, namun bagi yang belum terbiasa akan menganggap tingkat keasaman kopi ini cukup tinggi. Karena rasanya yang asam, kopi Single Origin Gayo tidak perlu dicampur dengan krim atau susu karena akan membuat rasanya menjadi aneh. Bagi yang terbiasa meminum kopi dengan gula, bisa menambahkan gula secukupnya bagi seduhan kopi ini.
Sedangkan Kopi Java Blend adalah jenis kopi Robusta yang memiliki tingkat keasaman rendah dan cenderung lebih pahit. Namun kopi jenis ini biasanya menjadi favorit peminum kopi di Indonesia, karena memberikan kepahitan kopi yang khas, serta bisa dicampur dengan susu kental manis, krim, bahkan madu sebagai pengganti gula. "Sebanyak 80 persen pecinta kopi Indonesia menyukai kopi Robusta," ujar Andrew Susanto, Coffee Specialist UKMI saat ditemui Kompas Female usai jumpa pers.
Andrew memberikan tips menyimpan kopi kemasan, yakni dengan membiarkan kopi tetap berada dalam kemasan dan dimasukkan ke dalam toples yang kedap udara, karena semakin sulit udara keluar-masuk, akan semakin awet kopi yang disimpan. Cukup letakkan toples di dalam lemari dapur dengan suhu ruangan yang stabil, dan jangan pernah masukkan ke dalam lemari es karena bisa merusak karakteristik kopi. Jika terpaksa membuka kemasan karena rusak atau tidak layak pakai, masukkan saja bubuk kopi ke dalam toples, dan pastikan tutup toples betul-betul kedap udara. Kopi dengan penyimpanan yang baik bisa bertahan 2 - 3 bulan.
Seperti jenis kopi lain, kedua kopi ini sebaiknya diseduh dalam suhu 94 - 96 derajat Celcius, bukan diseduh dengan air mendidih. Cara mengukurnya mudah saja, panaskan air hingga mendidih, lalu matikan api dan biarkan air selama 2 menit. Suhu akan turun beberapa derajat sehingga bisa digunakan untuk menyeduh kopi.
"Karena kalau pakai air mendidih maka kopi akan over-burn, jadi terlalu panas dan terasa kurang nikmat. Satu lagi, jangan pernah menyeduh kopi dengan air dispenser karena kurang panas. Suhunya hanya 80 derajat Celcius sehingga tidak bisa menyeduh kopi dengan sempurna," jelasnya.
Cara menyeduh Kopi Single Origin Gayo dan Java Blend menjadi kopi tubruk:
1. Gunakan 2-3 sendok teh kopi untuk segelas air (lebih kurang 150 ml).
2. Tuangkan air panas (94-96 derajat celcius) ke dalam gelas lalu aduk perlahan.
3. Tunggu 4 menit agar aroma dan dan rasa berkembang.
4. Kopi tubruk siap dinikmati.
Cara menyeduh Kopi Single Origin Gayo dan Java Blend menggunakan French Press atau Plunger:
1. Gunakan 7 gram kopi (satu sendok makan mumbung) untuk setiap 150 ml air.
2. Tuangkan air panas (suhu 94-96 derajat Celcius) ke dalam French Press.
3. Tutup French Press (tanpa menekan tuasnya).
4. Tunggu 4 menit agar aroma dan rasa berkembang.
5. Tekan tuas French Press sampai ke dasarnya, lalu tuang kopi ke dalam gelas.
Cara menyeduh Kopi Single Origin Gayo dan Java Blend menggunakan drip filter:
1. Gunakan 7 gram kopi (satu sendok makan mumbung) untuk setiap 150 ml air.
No comments :
Post a Comment