Guilty Pleasure karya Dita Gambiro (Heryu Nandiasa/ Vivanews)
VIVAnews - Semua perempuan pasti ingin tampil cantik. Namun apa sebenarnya makna dari cantik? Melalui perspektif atau cara pandang perupa kontemporer, cantik bukan hanya berkaitan tubuh perempuan. Tapi juga, melalui barang-barang yang digunakannya, seperti tas kosmetik.
Sebuah pameran seni pun, mengangkat tema 'Beauty Case' dengan menampilkan karya 20 perupa kontemporer Indonesia. Tema ini diambil karena kotak kosmetik dipercaya memiliki hubungan intim dengan seorang perempuan. Beauty case juga menandai suatu era, yaitu perempuan bisa tampil cantik di mana saja bahkan di tengah perjalanan sekalipun.
Para perupa merupakan mereka yang secara langsung terlibat dan dekat dengan dunia mode dan gaya hidup. Antara lain, Eko Bintang, Keke Tumbuan, Bunga Jeruk Permata Pekerti, Davy Linggar, dan Dita Gambiro.
Kurator pameran ini, Rifky Effendi mengungkap, para perupa mewarisi semangat avant-guardism, melawan arus budaya dominan yang menolak pendapat umum "yang cantik" dan "yang indah". Penolakan dilakukan dengan cara yang sinis, kritikal, dan sarkasme namun menggelitik dan menggetarkan.
"Melihat sudut pandang perupa mengenai makna cantik. Cantik itu klise seperti juga cinta. Kecantikan bisa juga membawa persoalan, itu yang menjadi perhatian para perupa," kata Rifky dalam konfrensi pers pameran 'Beauty Case' di Grand Indonesia, Rabu 14 Desember 2011.
Karya-karya memang terlihat sangat kontemporer, kritis, juga unik. Seperti karya dari Difa Gambiro yang menampilkan karya berjudul 'Guilty Pleasure: Pain Passes, Beauty Arises' yang menggunakan kain hasil wax yang masih terdapat rambut-rambut halus. Lalu, disusun menjadi tulisan 'Pain Passes, Beauty Arises'. Lain lagi dengan karya Bunga Jeruk yang menampilkan patung perempuan cantik berjudul 'So Young, So Good'.
Eko Bintang sendiri menampilkan karya berjudul 'Beauty is The Beast'. Berupa bentuk perempuan cantik yang dikelilingi banyak sekali laki-laki sampai beberapa diantaranya terjatuh
"Obsesi terhadap beauty itu sendiri bisa menjadi sangat mengerikan. Perjuangan untuk menjadi cantik itu seram, sehingga inner beauty menjadi sangat penting. Keindahan itu tidak selalu berarti baik, tapi kebaikan itu selalu berarti indah," kata Eko
Pameran seni rupa kontemporer 'Beauty Case' ini diselenggarakan bekerjasama dengan Majalah Dewi, Asosiasi Galeri Seni Indonesia dan Jakarta Art District. Acara sendiri digelar pada 14 Desember 2011 hingga 8 Januari 2012 di Jakarta Art District, Grand Indonesia, East Mall, Jakarta.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
No comments :
Post a Comment