Perkembangan psikososial pada anak


Menurut Sigmund Freud dalam Yupi Supartini ( 2004 ), perkembangan psikososial anak dibagi menjadi :
a. Fase Oral
Disebut fase oral karena pada tahap ini anak mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dari pelbagai pengalaman disekitar mulutnya . Fase ini berlangsung dari masa bayi sampai umur 1 tahun. Bila ibu berhasil memuaskan kebutuhan daar bayi dalam fase ini maka anak tersebut akan merasa aman dan melangkah dengan mantap ke fase berikutnya . Bila fase oral tidak terselesaikan dengan baik maka akan terbawa ke fase berikutnya. Ketidaksiapan tersebut tampak pada perilaku anak yang tetap ingin bergantung, dan menolak untuk mandiri.
b. Fase anal
Fase ini berlangsung pada masa 1-3 tahun . pada masa ini anak mulai meperlihatkan rasa ke AKU-annya. Sikapnya sangat egoistik. Ia pun mulai mengenal tubuhnya sendiri dan mendapatkan kepuasan dari pengalaman auto-erotiknya. Sesuai dengan namanya fase anal, salah satu tugas anak adalah latihan kebersihan atau disebut “ toilet training”.Anak mengalami rasa puas saat bisa menahan maupun saat mengeluarkan tinjanya. Bila orang tua tidak dapat mebantu anak untuk menyelesaikan tugas latihan kebersihan dengan baik maka akan terjadi berbagai kesulitan tingkah laku.
c. Fase Oedipal/falik
Biasanya terjadi pada anak usia 3-6 tahun. Anak mulai bisa
merasakan dorongan seksualitas yang kemudian ditujukan kepada orang tua dengan jenis kelamin yang berbeda. Perasaan ini menimbulkan dorongan untuk bersaing dengan orang tua yang mempunyai jenis kelamin sama dengannya, untuk meperebutkan perhatian orang tua yang lain.Dengan demikian anak dapat merasakan rasa seksual ang berkembang ini denagn lebih bebas. Namun demikian lama kelamaan anak akan sadar sendiri bahwa ia tidak mungkin mengekspresikan perasaannya dengan seenaknya dan juga tidak mungkin memenangkan persaingan melawan orang tuanya., maka ia belajar untuk menahan diri. Disisni tampak bahwa anak mulai belajar menyesuaikan diri. Perasaan seksual yang negative ini kemudian menjadikan anak menjauhi orang tua yang berjenis kelamin berbeda, dan ia mulai mendekat pada orang tua dengan jenis kelamin sama. Pada saat iniilah dimulai proses identifikasi seksual. Ditandai dengan pergaulan anak yang lebih suka bermain dengan teman yang jenis kelamin sama.
d. Fase laten
Biasanya terjadi pada anak usia 7-12 tahun. Periode ini merupakan periode integrasi yang bercirikan anak harus berhadapan dengan berbagai macam tuntutan sosial seperti hubungan kelompok, pelajaran sekolah , konsep moral dan etik, dan hubungan dengan dunia dewasa.
e. Fase genital
Dengan selesainya fase laten, maka sampailah anak pada fase
terakhir dalam perkembangan, yaitu fase genital. Dalam fase ini anak dihadapkan dengan masalah yang kompleks, dan ia diharapkan mampu bereaksi sebagai orang dewasa. Kesulitan yang sering timbul pada fase ini seringkali disebabkan oleh karena si anak belum dapat menyelesaikan tahap perkembangannya dengan tuntas.

http://askep-askeb.cz.cc/

No comments :

KOTAK PENCARIAN:

ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN:

=====
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...