Acara Wisuda STIKes Nauli Husada Sibolga dan Akbid Budi Mulia Medan

Kapusdiknakes Kemenkes RI Dr Asjikin Iman H Dahclan MHA di Acara Wisuda STIKes Nauli Husada Sibolga dan Akbid Budi Mulia Medan, Daerah Tertinggal di Indonesia Butuh 7.000 Dokter Spesialis dan 49.000 Perawat Mahir

Ketua STIkes Nauli Husada Sibolga Dra Meiyati Simatupang SST MKes bersama para civitas akademika saat melantik wisudawan D-III Keperawatan/D-III Kebidanan STIKes Nauli Husada Sibolga dan AKbid Budi Mulia Medan, Senin (16/8) pada acara Wisuda Ahli Madya Stikes Nauli Husada Sibolga dan Akbid Budi Mulia Medan di Aula Hotel Bumi Asih Pandan di Pandan (foto SIB/Marlon Pasaribu)

• Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan/D-III Kebidanan STIKes Nauli Husada Sibolga yang Diwisuda 143 Orang, Akbid Budi Mulia Medan 28 Orang

Sibolga (SIB)
Kapusdiknakes Badan PPSMDK Kemenkes RI Dr Asjikin Iman H Dahclan MHA menjelaskan, Kab/Kota se- Indonesia yang masih tergolong daerah tertinggal dan terpencil saat ini membutuhkan sebanyak 7.000 tenaga dokter spesialis ditambah 49.000 tenaga perawat mahir dan ditargetkan TA 2012 mendatang kebutuhan tersebut sudah didistribusikan secara merata di masing-masing daerah.
“Kita akui saat ini masih banyak daerah yang belum memiliki tenaga dokter spesialis dan sesuai data yang ada kebutuhan di daerah-daerah tersebut mencapai 7.000 tenaga dokter spesialis,” jelas dia menjawab wartawan usai mengikuti acara wisuda Ahli Madya D3 Keperawatan, Ahli Madya Kebidanan STIKes Nauli Husada Sibolga dan Ahli Madya Kebidanan Akbid Budi Mulia Medan Yayasan Pendidikan Winda Nauli, Senin (16/8) di Aula Hotel Bumi Asih Pandan di Jalan Raya Sidempuan Pandan Kab Tapteng.
Keberadaan dokter spesialis masih terkonsentrasi di kota-kota besar namun terkesan jarang dokter spesialis yang mau ke daerah dan salah satu kendala ialah penegakan HAM dimana Kementrian saat ini tidak bisa “memaksa”.
“Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hal di atas dengan menggalakkan program mitra spesialis yakni tenaga perawat mahir yang tetap mendapat dampingan dokter spesialis,” kata dia seraya menambahkan posisi perawat saat ini bukan lagi “pembantu” dokter melainkan mitra dokter dalam melaksanakan tugas.
Sebelumnya, Asjikin dalam sambutan tertulisnya menambahkan Kemenkes RI saat ini telah menetapkan kebijakan untuk mengasramakan peserta didik ditambah pilihan pengembangan kegiatan pramuka sebagai kegiatan ekstra kurikuler.
“Kebijakan tersebut diambil dalam rangka menambah wawasan peserta didik terkait kepemimpinan, komunikasi, toleransi dan disiplin,” katanya seraya mengatakan, seorang tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sehingga dibutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi didukung etika bagaimana memberikan pelayanan yang baik dan benar kepada klien.
Kepada para wisudawan diingatkan untuk memaknai pelantikan dan angkat sumpah dengan lebih mendalam dan bertanggungjawab. Apabila wisuda diartikan telah selesai proses pendidikan dengan perolehan keilmuan dan keterampilan maka pelantikan dan angkat sumpah lebih pada makna sudah memiliki kewenangan untuk melaksanakan apa yang sudah diperoleh melalui pendidikan. Jagalah tanggungjawab yang sudah diberikan tersebut.
Ketua Yayasan Pendidikan Winda Nauli Ir HB Gultom MMA dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Ketua STIKes Nauli Husada Sibolga Dra Meiyati Simatupang SST MKes menjelaskan, Akbid/ Akper Nauli Husada Sibolga telah berubah bentuk dari Akademi menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Nauli Husada Sibolga dengan izin Mendiknas No. 107/D/O/2009 tanggal 21 Juli 2009 meliputi program studi S-1 Kesehatan Masyarakat, D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan.
Wisuda yang dilaksanakan meliputi 143 wisudawan/ i D-III Keperawatan/D-III Kebidanan STIKes Nauli Husada Sibolga dan 28 wisuda Akbid Budi Mulia Medan.
“Wisudawan yang telah lulus menjadi perawat dan bidan diingatkan ilmu di bidang kesehatan manusia akan selalu berkembang sesuai tatanan kehidupan oleh karena itu tetaplah belajar dan jangan cepat berpuas diri,” katanya seraya menambahkan tugas yang diemban bukanlah hal yang ringan akan tetapi memerlukan suatu kecakapan, kecerdasan, kesabaran dan keterampilan yang harus dilaksanakan secara professional.
Turut memberikan kata sambutan perwakilan Koordinator Kopertis Wilayah I, Walikota Sibolga diwakili Kadis Pendidikan Kota Sibolga Drs Rustam Manalu MPd dan Kadis Kesehatan Pempropsu diwakili Kasi Pendidikan Hanif SPd SKP MPd.
Wisuda diawali barisan prosesi, upacara nasional dilanjutkan pembukaan sidang terbuka senat STIkes Nauli Husada Sibolga dan Akbid Budi Mulia Medan, laporan pendidikan dan pengumuman kelulusan, pengambilan sumpah sekaligus penandatanganan naskah, pelantikan lulusan dan pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Aptisi, Dirut RSU Dr FL Tobing Sibolga Drg Tunggul Sitanggang, Ketua Yayasan Sembiring Drs Yohannes Sembiring dan rombongan, Ketua IBI Kota Sibolga, Ketua PPNI Kota Sibolga, rohaniawan, orangtua wisudawan, dosen dan staff Prodi D3 Kebidanan dan D3 Keperawatan. (T3/s)

Sumber: http://hariansib.com/?p=136651

No comments :

KOTAK PENCARIAN:

ARTIKEL YANG BERHUBUNGAN:

=====
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...