KOMPAS.com - Meat & Livestock Australia (MLA), perusahaan yang beranggotakan produsen daging merah Australia, selalu berupaya mengedukasi konsumen untuk mengonsumsi daging sapi sebanyak tiga atau empat kali seminggu. Kandungan lima gizinya: zat besi, zat seng, omega-3, asam amino, dan vitamin B12, dapat memenuhi kebutuhan zat besi untuk anak usia sekolah. Anak-anak yang mendapat nutrisi cukup pun akan tumbuh sehat dan cerdas.
Belum lama ini, MLA mengadakan kompetisi Iron Fam, Australian Beef Healthy Family Ambassador. Kompetisi ini ingin menemukan seorang duta MLA yang tugasnya mengkomunikasikan program-program MLA selama setahun, dan menjelaskan mengenai manfaat mengonsumsi daging sapi Australia.
Kompetisi Iron Fam diwujudkan dengan mencari keluarga-keluarga sehat dimana anak-anaknya memiliki kemampuan memasak. Promo kegiatan dilakukan di mall-mall dan supermarket yang menyediakan daging sapi impor, khususnya yang didistribusikan oleh MLA. Seleksi dilakukan beberapa tahap, yaitu dengan mengisi kuesioner dan wawancara dengan psikolog. Untuk mencapai babak semifinal, peserta harus mengadakan sejumlah kegiatan dalam sebulan untuk mengkomunikasikan nutrisi dan gizi seimbang. Pada babak ini didapat enam semifinalis.
"Kemampuan anak-anak yang menjadi peserta secara garis besar sudah bisa memasak sendiri hidangan seperti spageti atau makaroni skotel," tutur Isye Iriani, Marketing Manager MLA, saat konferensi pers grand final Iron Fam.
Enam semifinalis ini kemudian menghadapi babak grand final di Jakarta Convention Center, Sabtu (10/12/2011) lalu. Enam keluarga yang berkompetisi diberi waktu satu jam untuk memasak satu hidangan yang menggunakan daging sapi Australia. Kunci dari kompetisi memasak ini adalah berkreasi dengan daging sapi untuk hidangan sehari-hari.
Tim dewan juri yang terdiri atas MasterChef Vindex Tengker (President Assosiasi Culinary Professional Indonesia), Dharmawan Handonowarih (Pemimpin Redaksi majalah Martha Stewart's Living Indonesia), Semijati Purwadaria (Pemimpin Redaksi Sedap Saji), dan Isye Iriani (MLA), akhirnya memilih Keluarga Ibu Fransisca sebagai ambassador. Kemenangan ini ditentukan oleh banyak aspek, sejak keikutsertaan mereka dalam kompetisi ini. Sedangkan lomba memasaknya sendiri dimenangkan oleh Keluarga Ibu Rika, yang memasak "Bola-bola Asam Pedas".
Menurut Chef Vindex, dari kompetisi ini banyak sekali muncul ide-ide. Peserta banyak memakai jenis daging yang berbeda. Keluarga Ibu Rika sendiri berhasil menonjolkan rasa Indonesia dengan bola-bola baksonya. Peserta lain juga memberikan rasa yang maksimal, dan variasi yang baik. Kegagalan terjadi karena banyak faktor.
"Ada yang enak tapi presentasinya kurang baik. Ada yang proses memasaknya kurang, ada yang rasa dagingnya kurang. Ada juga yang variasi hanya dengan satu item menjadi tiga hidangan yang berbeda, sehingga tidak cuma yang simpel. Ada nilai plusnya," katanya.
Pemenang ambassador mendapatkan hadiah berupa liburan ke Australia untuk satu keluarga selama empat hari tiga malam. Selain itu untuk lebih mengembangkan kemampuan memasak anak-anak, MLA berencana membuat program memasak untuk anak-anak, untuk mengenalkan aktivitas memasak dari usia yang sedini mungkin.
No comments :
Post a Comment