Liputan6.com, Washington: Pria dengan masalah kesehatan kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan olesterol tinggi lebih mungkin terkena disfungsi ereksi, dibanding laki-laki yang sehat. Namun, dalam studi yang baru ditemukan, peneliti merilis adanya hubungan antara penggunaan obat dan disfungsi ereksi.
Dari 37.700 pria, peneliti menemukan bahwa obat berisiko lebih tinggi menimbulkan disfungsi ereksi pada pria. Pria yang meminum obat tiga sampai lima butir sehari, 15 persen kemungkinkan dapat terkena disfungsi ereksi. Dibandingkan mereka yang minum obat lebih sedikit.
"Namun, riset ini tidak membuktikan bahwa obat itu yang harus disalahkan," kata peneliti senior Dr Steven J. Jacobsen, Departemen Kaiser Permanente Southern California bagian Penelitian dan Evaluasi. "Kami sudah berusaha untuk mencari penyebab yang mendasarinya," tambahnya kepada Reuters Health dalam email.
Kendati demikian, dirinya tak menampik bila obat bisa memberikan pengaruh pada persoalan ereksi pria. "Data menunjukkan ada beberapa karakteristik laki-laki dan beberapa obat yang bisa mempengaruhi mereka dalam disfungsi ereksi" ujarnya di laman foxnews, Senin (12/12).
Lebih jauh, Jacobsen mengatakan mungkin obat itu sendiri yang bisa berkontribusi memperburuk disfungsi ereksi melalui interaksi obat. Tapi, tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti dari temuan ini. "Pria tentu tidak harus berhenti minum obat mereka tanpa berkonsultasi dengan dokter," katanya.
Ia menyarankan, bagi pria yang terkena disfungsi ereksi karena pengaruh obat, hendaknya bisa meminta dokter agar masalah tersebut bisa diatasi dengan menurunkan dosis obat, atau mencoba pengobatan alternatif lainnya. (foxnews/ALI/MEL)
No comments :
Post a Comment