perut langsing impian (doc.Corbis)
VIVAnews - Dukan diet menjadi tren di kalangan mereka yang terobsesi langsing. Dengan klaim dapat menurunkan berat tubuh hingga enam kilogram dalam sebulan, metode pelangsingan tubuh ini memikat sejumlah pesohor seperti Jennifer Lopez, Giselle Bundchen dan ibunda Kate Middleton, Caroline Middleton.
Di tengah popularitas itu, sejumlah ahli dari British Dietic Association (BDA), mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Mereka mengecam metode tersebut sebagai bentuk diet yang sangat tidak efektif, dan tanpa dasar ilmiah.
Diet yang diperkenalkan seorang ahli nutrisi asal Prancis, Dr Pierre Dukan, ini bahkan menempati posisi puncak dalam daftar diet terburuk di Inggris. "Diet ini sangat membingungkan, sangat kaku, bahkan Dr Dukan sendiri memeringatkan efek samping yang membuat lemas, dan memicu sembelit," kata seorang ahli dari British Dietic Association, seperti dikuti Daily Mail.
Konsep diet Dukan adalah, makan makanan tinggi protein, rendah kalori, dan mengurangi nafsu makan. Penyerapan tubuh terhadap protein akan menyebabkan pembakaran kalori, dan memungkinkan penurunan berat badan tanpa kehilangan kekuatan otot.
Metode diet itu menarik perhatian karena menjanjikan penurunan berat badan signifikan dalam waktu cepat, tanpa harus mengurangi makan, selama itu berupa protein.
Dr Boris Hansel, seorang pakar sistem metabolisme dan kardiovaskular di Rumah Sakit Pitie-Salpetriere, Paris, memeringatkan risiko kesehatan akibat mengikuti pola makan diet tersebut.
"Ada risiko nyata ketidaksuburan, napas berhenti waktu tidur, tekanan darah tinggi, diabetes tipe dua, sakit lever atau gangguan kardiovaskuler," katanya. "Mengikuti pola makan ini berbahaya, itu bisa menyebabkan gangguan kesehatan nyata."
Bahkan, berdasarkan survei terhadap 5.000 pelaku diet Dukan, sebanyak 80 persen kembali ke berat badan semula dalam tiga tahun. "Diet itu bukan sukses jangka panjang karena itu tidak memenuhi kebutuhan tubuh kita," katanya. (umi)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
belum memiliki akun vivanews? silahkan mendaftar
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
No comments :
Post a Comment