Meskipun aspirin sudah lama dikenal sebagai obat yang paling efektif untuk menurunkan demam dan mengatasi nyeri, penelitian terbaru menunjukkan aspirin bisa menyelamatkan jiwa.
Sejak jaman dulu orang sudah tahu aspirin berguna untuk mengurangi rasa sakit dan menurunkan demam panas. Tetapi, manfaat obat ini tidak terbatas pada itu saja. Dalam dosis kecil obat ini bisa membantu mencegah stroke atau serangan jantung.
Penelitian baru-baru ini menunjukkan minum pil aspirin dua kali sehari bisa memperlambat pertumbuhan kanker usus besar. Beberapa peneliti mengatakan obat ini bisa membantu pengidap kanker usus hidup lebih lama.
Kisah mengenai aspirin bermula dari pohon willow. Dua ribu tahun lalu, seorang dokter Yunani, Hippocrates, menyarankan pasiennya mengunyah kulit dan daun pohon willow. Pohon ini mengandung zat kimia yang disebut salisin.
Dalam tahun-tahun 1800-an peneliti sudah mengetahui cara membuat asam salisid dari bahan kimia itu. Tahun 1897 ahli kimia bernama Felix Hoffman dari perusahaan Friedrich Bayer menciptakan asam asetil salisid, yang kemudian menjadi produk yang disebut Aspirin.
Tahun 1982 ilmuwan Inggris mendapat hadiah Nobel karena mengetahui cara kerja aspirin. Ilmuwan John Vane mendapati, aspirin mencegah tubuh memproduksi bahan alami yang disebut prostaglandin. Bahan ini bisa menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan jaringan, serta melindungi dinding usus dan usus kecil. Prostaglandin juga membuat hati, ginjal, dan pembuluh darah berfungsi baik.
Namun, masalahnya aspirin bekerja melawan semua prostaglandin termasuk yang bermanfaat bagi tubuh. Aspirin mampu mengurangi nyeri dan pembengkakan jaringan tubuh yang rusak, tetapi ini juga bisa melukai bagian dalam perut dan usus kecil serta bisa menyebabkan perdarahan.
Hasil penelitian di Inggris yang dikeluarkan tahun 2009 mengatakan meminum obat lain dengan sedikit aspirin bisa membantu mengurangi risiko perdarahan. Jika terbukti, ini bisa membantu ribuan orang yang mencari obat untuk mencegah kondisi yang mengancam jiwa.
No comments :
Post a Comment