Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) aman dari bakteri e-coli.
Kepastian itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, di Jakarta, Jumat, mengingat kualitas air kali Bekasi yang menjadi air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi saat ini sangat buruk, kondisi buruk tersebut akibat air kali tercemar bakteri e-coli dalam jumlah tinggi.
Suplai air bersih dari PDAM yang dipasok oleh operator Palyja dan Aetra sebelum disalurkan kepada pelanggan terlebih dahulu dilakukan pengecekan terkait tingkat kesehatan air secara kontinu.
"Hasil pengecekan kualitas air selalu baik. Syarat air bersih yang layak dipasok kepada pelanggan harus bebas dari bakteri e-coli. Yang jelas untuk Jakarta, kalau Air PAM pasti aman," katanya.
Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, menegaskan data BPLHD Bekasi terkait air kali Bekasi tercemar bakteri e-coli belum jelas lokasi persisnya. Serta, apakah aliran air bekasi menjadi pasokan air baku yang digunakan bagi warga Jakarta.
"Sebab pasokan air bersih bagi warga Jakarta bukan dari Kali Bekasi, tapi Saluran Kanal Tarum Barat yang disalurkan ke Kali Malang dan Kali Bekasi. Air dari Kali Malang itu yang dialirkan ke DKI Jakarta," tegasnya.
Namun, Foke berjanji akan mempelajari kondisi air yang mengalir ke Jakarta. Walaupun air baku mengandung bakteri, air itu akan diproses sebelum disalurkan melalui pipa air ke rumah-rumah di Jakarta.
"Jadi kalau sudah keluar dari proses saya kira aman dikonsumsi, meskipun katakanlah bahan bakunya itu, terkontaminasi. Jangan langsung dikonsumsi, tetap harus dimasak lebih dahulu," ungkapnya.
Secara terpisah Corporation Communication Head of Palyja, Meyritha Maryanie mengatakan, Palyja menjamin air bersih yang diterima pelanggan aman dari bakteri e-coli.
Sebab, sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) No. 492 tahun 2010 perihal persyaratan air sehat, mewajibkan pada setiap titik-titik pipa distribusi air harus tersedia chlorine yang berfungsi membunuh bakteri, termasuk bakteri e-coli.
"Sesuai parameter tersebut, Aetra secara 100 persen memenuhi persyaratan termasuk chlorine. Selain itu, sebelum didistribusikan air ke pelanggan, kita sudah produksi air di IPA Pejompongan dengan teknologi yang cukup canggih," katanya.
Corporate Secretary of Aetra, Joshua L Tobing juga menjamin air bersih yang dialirkan Aetra ke para pelanggannya aman dari bakteri.
"Karena sebelumnya air baku sudah kita uji keamanannya untuk dikonsumsi masyarakat. Selain itu ada persyaratan air bersih yang salah satunya tidak boleh mengandung bakteri e-coli," kata Joshua.
Direktur Air Baku PDAM Tirta Bhagasasi, Wahyu Prihantono mengatakan, sejumlah besar bakteri Escherichia coli (E-coli) mencemari pasokan air baku untuk Jakarta, sama seperti bakteri-bakteri itu mencemari pasokan untuk Bekasi. Satu di antara sumber datangnya E-coli dari air Kali Bekasi.
Kualitas air Kali Bekasi semakin parah setelah terungkap bahwa kali itu setiap malam menerima gelontoran tinja dari mobil-mobil tanki. Mobil-mobil itu biasanya membuang ke instalasi pengolahan limbah tinja di TPA Sumur Batu, yang sementara ini ditutup karena dilakukan perbaikan.
(ANT-306/R021)
No comments :
Post a Comment