Chrissie Roberts, alergi pada buah dan sayur (Daily Mail)
VIVAnews - Banyak remaja menyambut larangan makan buah dengan gembira. Tapi Chrissie Roberts, kini 22, menerima aturan itu dengan rasa sedih ketika diberitahu dia tak lagi bisa mengonsumsi buah setelah mengalami alergi aneh.
Kejadian ini bermula saat dia berusia 15 tahun dan sedang berada di asrama sekolah menengah pertama. Sepuluh menit setelah mengonsumsi buah, muncul ruam kemerahan yang terasa panas dan gatal di wajahnya. Rasa panas merambat ke tenggrokannya. Tak hanya itu, tenggorokannya pun membengkak.
"Saya sangat suka melon dan begitu saya makan untuk kedua kali, reaksi alergi saya bahkan lebih parah," katanya.
Setelah itu, Chrissie mengembangkan alergi pada semua jenis buah dan beberapa jenis sayuran. "Karena buruknya reaksi alergi yang saya rasakan, saya harus berhenti makan buah," katanya seperti dimuat dalam Daily Mail.
Meski kerap dianggap pemilih selama makan oleh teman-temannya, Chrissie selalu berusaha menghindari semua pemicu alerginya. Ini agar dia terhindar dari risiko serius yang dapat membuatnya tercekik dan tak dapat menghirup udara.
Saat ini, Chrissie yang menjadi mahasiswa harus minum suplemen untuk menggantikan kekurangan gizi dalam dietnya. Tak hanya itu, Chrissie juga harus lebih waspada terhadap kosmetik yang ia kenakan. Sebab, dia juga mengembangkan alergi yang berkaitan dengan produk kosmetik yang mengandung buah.
"Saya pernah mencoba produk perawatan rambut bersama teman. Hanya beberapa menit memakainya, saya merasa sensasi terbakar di punggung yang kemudian membiru dimana bekas kondisioner itu mengenainya." Ternyata, kondisioner yang dia gunakan mengandung buah alpukat.
Untuk menghindari reaksi alergi yang terjadi tanpa disadari, orangtuanya, Michelle dan Kevin, yang berprofesi sebagai apoteker selalu membekalinya dengan antihistamin.
Walaupun kehidupannya sedikit berbeda, Chrissie mengatakan dirinya tetap merasa sebagai pribadi normal. "Kebanyakan teman saya berdiet dengan buah kerap membuat saya merindukan makan buah, karena sebelumnya kehidupanku sehat dengan makan buah setiap hari."
Juru bicara dari Alergi Inggris mengatakan, "Buah segar dan sayuran adalah penyebab umum sindrom alergi oral, yaitu alergi yang terbatas pada bibir, mulut dan tenggorokan," katanya.
Penderita alergi ini sama lebih mungkin terjadi pada mereka yang menderita alergi musiman. Serbuk sari dari pohon, terutama Birch, rumput dan gulma mengandung protein yang mirip dengan yang ada di buah, sayuran, kacang-kacangan dan rempah-rempah.
"Protein ini dapat memicu alergi pada mereka yang rentan, sama seperti yang terjadi pada alergi serbuk sari."
Dia menyarankan untuk mengunjungi dokter bila memiliki reaksi alergi. Agar diagnosis dilakukan dengan benar dan memperoleh pengobatan yang tepat. "Menghindari makanan yang menyebabkan reaksi Anda yang paling penting. Biasanya, makanan yang dimasak akan menghancurkan alergen sehingga Anda tidak perlu khawatir terkena alergi dari makanan yang dimasak," kata dia. (umi)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
No comments :
Post a Comment