TEMPO Interaktif, Berwisata ke Puncak, Jawa Barat, selalu menawarkan sensasi eksotika alam yang indah. Berjalan-jalan menyusuri perbukitan dan keindahan dari jauh Gunung Gede Pangrango tak pernah membosankan. Lelah menyusuri perkebunan teh, saatnya mengistirahatkan diri dan mengudap makanan di restoran di sekitar Puncak.
Di antara deretan rumah makan yang berdiri di sepanjang kawasan Puncak, ada restoran keluarga yang sudah lama terkenal. Namanya Rumah Makan Bumi Aki, yang berada di Jalan Raya Puncak-Ciloto Nomor 59, Cianjur, Jawa Barat. Lokasinya amat strategis, tepat berada di tepi jurang, yang menawarkan keindahan panorama.
Menu unggulan restoran ini adalah sate kambing dengan lemak. "Saya sudah dua kali ke sini, selalu pesan sate karena lembut dan bumbunya pas," kata Ade, pegawai asal Bandung, yang mengajak empat temannya bersantap siang di restoran itu pada Kamis lalu.
Daging kambing muda nan lembut dipadu dengan bumbu kacang amat halus menggoyang lidah. Harganya terjangkau: hanya Rp 33 ribu. Rasanya amat pas. Sayangnya, saat dihidangkan, sate sudah dalam kondisi dingin sehingga sensasinya memudar saat disantap dalam cuaca Puncak yang dingin.
Menurut Annisa Desiliana Resti, pengelola yang juga anak pemilik resto bernama Dedih dan Lina, hampir setiap pelanggan yang datang selalu memesan sate bersama menu lainnya. "Sate hampir selalu menjadi menu wajib pelanggan," katanya.
Annisa menjelaskan, restoran yang juga menyediakan wahana bermain sederhana bagi anak kecil ini dibangun pada 1988. "Masih berupa warung, lalu berubah menjadi rumah makan pada 1993 sampai 1999," katanya. Rumah makan berhenti beroperasi selama setahun lantaran kebakaran. Pada Agustus 2000, Dedih dan Lina membuka kembali usahanya dengan perubahan konsep menjadi restoran keluarga.
Annisa menjelaskan, orang tuanya sudah menamakan Warung Bumi Aki sejak tempat itu didirikan pertama kali. "Di bawah itu ada kampung keluarga Bapak yang bernama Bumi Aki," ujarnya.
Restoran yang berkapasitas 400 orang itu rata-rata disambangi 30 ribu pengunjung per bulan. Harga makanan yang tak terlalu mahal, dari Rp 7.000 hingga paling mahal Rp 75 ribu, membuat restoran ini makin diakrabi para pelancong Puncak.
Menurut Annisa, pengunjung yang tak tertampung di RM Bumi Aki biasanya diarahkan ke RM Bumi Nini, yang berada di Jalan Raya Puncak-Cisarua Nomor 18 Km. 81. "Kalau Bumi Nini mainnya di grup, buat meeting," ujarnya. Annisa menjamin menu yang disajikan sama karena berada dalam satu pengelolaan. "Kami mengirim bahan setengah jadi, eksekusi akhir di dapur masing-masing," ia menjelaskan.
Sebenarnya ada menu lain yang juga menjadi andalan, yakni ikan emas balita goreng. Porsinya sedikit tidak sebanding dengan harganya yang Rp 24 ribu. Tapi, harus diakui, ikan yang digoreng garing ini amat renyah saat masuk mulut. Bumbunya juga tak terlalu asin. Makin mantap disantap dengan sambal cobek, yang berasa campuran asam, asin, dan gurih.
Bila Anda ingin menjajal rumah makan Sunda lainnya, tak ada salahnya mencoba sup ikan yang disajikan oleh Rumah Makan Bale Cipayung di Jalan Raya Puncak-Cipayung, Bogor. Jika lalu lintas sedang macet, dari kawasan Ciloto ke rumah makan yang berkonsep taman asri ini bisa ditempuh hingga hampir tiga jam perjalanan.
Sup ikan gurami berharga Rp 50 ribu menjadi sajian paling favorit rumah makan ini. Rasanya segar dan lengkap. Ikan gurami seberat 7 ons yang digoreng dicampur dengan kuah sup segar berisi potongan bawang merah, bawang putih, batang serai, jahe, daun jeruk, potongan cabai, dan rasa asam belimbing sayur. Menu ini pas di badan, terutama saat Anda menderita flu. "Segarnya bikin badan keringatan," kata Ardi Marpaung, pengunjung dari Jakarta. ISTIQOMATUL HAYATI
Rumah Makan Bumi Aki Jalan Raya Puncak-Ciloto Nomor 59 Cianjur, Jawa Barat Buka: Senin-Jumat pukul 07.00-21.00; Sabtu-Minggu pukul 07.00-23.00
HARGA MENU Sate Rp 33 ribu Ikan emas balita goreng Rp 24 ribu
KOMENTAR CHEF
Annisa Desiliana Resti, pengelola: "Sate hampir selalu menjadi menu wajib pelanggan."
KOMENTAR PENGUNJUNG
Ade, pelanggan dari Bandung: "Saya sudah dua kali ke sini, selalu pesan sate karena lembut dan bumbunya pas."
No comments :
Post a Comment