Fashion show desainer Jerman di JFW 2012 (VIVAnews/Muhamad Solihin)
VIVAnews - Jakarta Fashion Week 2012 tak hanya sebagai ajang memamerkan koleksi terbaru dari desainer-desainer lokal, tapi juga koleksi desainer internasional. Selain desainer ASEAN, JFW kali ini juga menampilkan koleksi dari rancangan rumah mode asal Jerman.
Sebut saja Issever Bahri, Hien Le, Boessert/Schorn, Starstyling, dan Moon yang berkesempatan untuk menunjukkan koleksinya pada masyarakat Indonesia.
Issever Bahri yang didirikan oleh dua orang wanita cantik Derya Issever dan Cimen Bachri pada Maret 2010 ini mengedepankan perpaduan budaya Turki, Jerman, dan Yunani dalam setiap rancangannya. Kombinasi nilai-nilai tradisional dan modern pun terlihat jelas dari detail-detail yang dibuat tangan, penggunaan bahan yang ringan dan flowy, serta cutting yang modern.
Pada JFW kali ini, kedua desainer mencoba menampilkan detail-detail unik pada knitting sweater yang terbuat dari bahan kulit tipis. Mereka juga menampilkan paduan celana panjang dan atasan kemeja berbahan ringan ditambah dengan blazer yang cocok untuk dipakai ke kantor.
Tak hanya itu, mereka juga menampilkan detail rajutan pada gaun-gaun cantik warna pastel.
Berbeda dari Issever Bachri, desainer Jerman kelahiran Laos, Hie Le, mencoba menampilkan koleksi musim panas 2012. Ia mengusung minimalisme dalam desain dan mengedepankan teknik cutting dan aplikasi detail dalam setiap rancangannya. Perpaduan warna juga terlihat dalam koleksinya, meski tidak menggunakan warna-warna yang mencolok mata.
Boessert/Schorn, rumah mode asal Jerman yang sering tampil di Paris, Tokyo dan New York ini pun berkesempatan memberikan warna baru pada fashion tanah air. Potongan-potongan longgar nampak apik terlihat pada bahan-bahan tebal seperti wol.
Selain menggunakan bahan-bahan wol, rumah mode ini juga menggunakan bahan-bahan ringan yang dibentuk dengan detail layer. Koleksinya didominasi dengan teknik cutting asimetris. Tak hanya itu, motif-motif tribal juga memberikan sentuhan unik dalam desainnya.
Kesan playful sangat terlihat pada rancangan Starstyling. Tak heran jika koleksinya kerap kali menghiasi tubuh para artis Korea. Menampilkan potongan-potongan longgar dan asimetris, Starstyling lebih mengedepankan penggunaan warna dan grafis seperti kotak dan garis-garis vertikal, horizontal, dan diagonal.
Seperti sudah menjadi fashion statement-nya, Starstyling juga melakukan penumpukan motif. Di atas bahan bermotif tersebut selalu ada pattern lainnya dengan tinta metalik sehingga mata akan tertuju pada motif tersebut.
Lain halnya dengan Moon Berlin. Duo desainer Brigitte Franken dan Christian Bruns mencoba menggabungkan fashion dengan teknologi. Moon atau bulan direfleksikan dalam setiap rancangannya dengan menggunakan binar LED yang terselip pada bahan ringan yang digunakan. Cahaya kecilnya tak hanya menghiasi gaun-gaun cantik, tapi juga terselip pada aksesori yang digunakan para model.
Lihat serunya rancangan desainer Jerman di tautan ini.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
No comments :
Post a Comment