Orang bijak mengajarkan kita untuk tidak menangis saat kalah atau saat gagal mengerjakan sesuatu, namun para ahli berkata lain.
KapanLagi.com - Anda telah mempersiapkan sertifikasi dengan sebaik-baiknya, dan walaupun Anda tahu ada beberapa kekurangan, namun Anda bisa mengatasinya dengan baik. Tak disangka ternyata pengajuan sertifikasi Anda gagal. Rasa kecewa begitu memuncak, dan tak ayal lagi air mata serasa memenuhi pelupuk mata. Namun Anda ingat petuah untuk tidak menangis di saat kalah, maka Anda menguatkan hati dan menganggap semuanya baik-baik saja.
Belakangan ini juga marak kompetisi yang disiarkan sebagai reality show. Di sana nampak berbagai reaksi saat seseorang menghadapi kekalahan dan kegagalan. Selama ini mereka yang tidak menangis saat kalah dianggap berjiwa besar dan semua orang mengira itulah sikap yang harus diambil saat menghadapi kekalahan. Namun ternyata tidak.
Seperti diberitakan di Daily Mail, beberapa bulan lalu para peneliti dari Indiana University di Amerika mengungkap bahwa, seorang atlet yang membiarkan dirinya menangis setelah dinyatakan kalah dalam pertandingan, bisa menunjukkan performa yang lebih baik dalam jangka waktu ke depan. Menurut para ilmuwan, mereka yang tidak menahan diri untuk menangis adalah tanda bahwa orang tersebut memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
Mereka yang menangis saat kalah biasanya adalah orang-orang yang memiliki ambisi dan kepercayaan diri yang tinggi, sehingga merasa sangat sedih ketika menghadapi kekalahan. Namun tidak banyak yang sadar, bahwa dibutuhkan kejujuran dan kepercayaan diri yang tinggi pula untuk mengakuinya di depan orang dengan menangis. Sifat positif inilah yang bisa menjadi modal seseorang untuk bangkit menunjukkan performa yang lebih baik lagi di kesempatan selanjutnya. Menangislah saat kalah, selain melegakan hati, Anda juga sedang melecut diri sendiri untuk tampil lebih baik lagi. (wo/miw)
No comments :
Post a Comment