APPMI kembali memeriahkan panggung Jakarta Fashion Week 2012 (JFW), kali ini koleksi pakaian muslim hadir perdana dalam dua slot show.
KapanLagi.com - Berlangsung di hari ketiga JFW 2012, APPMI yang merupakan organisasi Perancang dan Pengusaha Fashion Indonesia menggelar rangkaian show para anggotanya, yang diawali dengan koleksi dari para perancang busana muslim APPMI.
Melihat keragaman keindahan fashion di panggung Jakarta Fashion Week 2012, busana Muslim yang memiliki perkembangan pesat saat ini, sangat ditunggu oleh para pemakainya. Koleksi–koleksi apik ini, beberapa di antaranya juga akan ditampilkan di Paris dalam International Fair of Muslim World yang akan berlangsung di Le Bourget Exhibition Center Paris 17 -19 Desember 2011 nanti.
Slot show pertama menghadirkan 8 designer, di antaranya; Iva Lativah, 2Pose by Monika Jufry, Dian Pelangi, Hannie Hananto, Tuty Adib, Jeny Tjahyawati, Merry Pramono, dan Herman Nuary. Selanjutnya, pada slot kedua APPMI busana muslim kali ini, hadir 10 designer di antara mereka adalah Najua Yanti Uke Toegimin, Oki Wong, Afif Syakur, Aart Pieces of Art (Aksesoris), Wignyo Rahadi, Hartono Gan, Fuji Tjandra, Dwi Iskandar dan Junie Kwanda.
Iva Lativah mengangkat tema 'Deep and Bright', menggambarkan sebuah sejarah, mengangkat tradisi Bali dalam tekstil dan pola tenun Bali, dikemas dalam gaya feminim dan colorful, menghadirkan tenun ikat, organza dalam siluet dan detail A line H line dan lebih dari 2 pieces. 2Pose by Monika Jufry, menghadirkan tema 'Urbanic', yang diaplikasikan dalam gaya Street Wear, kasual serta urban style Indonesia, yaitu Jawa. Koleksi Dian Pelangi, cukup memukau mata para tamu yang hadir, dalam tema 'Pelangi dari Rusia' menghadirkan inspirasi tone warna–warna megah Cobalt blue, Merah, Turquoise, hitam dengan aksesoris silver. Koleksi juga diperkaya teknik ruffles, lipit, dalam potongan celana dan blouse kerut, girly, topi rusia dan detail pom pom.
Koleksi selanjutnya adalah Hannie Hananto, yang mengemas busana muslim begitu hip, dengan tema 'Hijab Rocks' yang mengangkat Rock Style namun tetap menghadirkan elegansi, kesan misterius, dipertegas dengan aksesoris rantai dan kunci–kunci tua. Kemudian ada Tuty Adib, yang mengangkat eksotika negeri Timur, memadu budaya Jepang dengan Indonesia, menghadirkan tone warna monokromatik abu–abu, biru, hijau, merah maroon dan sedikit sentuhan warna cerah berbahan sifon. Jeny Tjahyawati, mengangkat tema 'Geo Ethnic' yang mengangkat motif Geometris ada bahan traditional diolah menjadi kontemporer, pengulangan kontras, dengan style etnik, traditional juga sentuhan modern.
Koleksi Merry Pramono, menghadirkan tema 'Pirate Style' dengan inspirasi film Pirates of Caribbean, menghasilkan busana semi casual to pieces, three pieces, gamis dengan bahan–bahan sifon, linen juga kulit. Hadirnya sentuhan batik Madura memberikan kesan Indonesia yang kuat. Gaya busana dominan dalam rok leba, renda–renda dan celana model longgar serta jaket pendek dan panjang. Herman Nuary menutup slot show pertama APPMI busana Muslim dengan koleksinya bertema 'Ekspresi Kultur' yang mengangkat keindahan dari bermacam–macam budaya di Indonesia, terutama dari macam–macam motif Batik Indonesia.
Selanjutnya, pada slot show kedua APPMI busana muslim kali ini, hadir 8 desainer, show dibuka oleh Najua Yanti dengan tema 'La Bella Bohemme' dengan mengambil style Bohemian, sebuah kolaborasi dalam alur etnik Indonesia, bebas, lepas, kaya warna dan aksesoris gold. Koleksi Nieta Hidayani 'Egyption – Kalimantan', sebuah inspirasi memadu Padang pasir dengan etnik Kalimantan, diperkaya detail ruffles, chiffon melambai, pleats, dan sasirangan sutra.
Lia Afif dengan tema 'Burning in The Dazzle', mengambil inspirasi dari nyala api yang biru, lembut dan kemilau dengan menggunakan salah satu bahan Nusantara, yaitu songket Ali Sasak Sukarare dari Lombok Tengah dengan warna dasar hitam. Songket dipadu padan dengan sifon, Thomson Silk, Stretch dengan warna biru, gold menyala. Perpaduan warna–warna terang dan hitam dengan songket Bali juga dipermanis manik–manik dengan warna emas yang menekankan kesan glamour. Show berlanjut dengan menghadirkan koleksi Ida Royani, koleksi dengan tema from West To East ini menghadirkan tenun dan corak etnik, menghadirkan warna – warna rempah serta tumbuhan yang alami.
Koleksi Adhi & Alie mengambil tema 'The Floral', dengan inspirasi keragaman floral daerah tropis, bunga dan dedaunan aneka warna serta ranting-ranting kering. Dilanjutkan dengan koleksi dari Yessy Riscowaty yang mengambil tema 'Kalih – Rahina' dengan inspirasi Moslem ready to wear Fashion 1950 dengan unsure etnik Bali, Hourglass Silhoute, Sackdress, Coat, aksen lace, menggunakan bahan sifon, sutra, ceruti, linen dan Jacquard, Taffeta, Feminim, Eddy, Classy. Koleksi Nuniek Mawardi mengangkat tema 'Dystopia' dengan inspirasi gunung– gunung kapur yang mulai terjamah tangan manusia dan hadir dengan kehancurannya. Mengangkat tone coklat, biru, hitam dan abu–abu, inspirasi tekstur alami bebatuan gunung kapur, penggabungan keteraturan dengan ketidakteraturan pada detail. Show slot kedua ini ditutup oleh Irana Mutiara yang mengemas tema 'Wonderful Growth', mengangkat warna–warna dingin seperti silver, biru dan broken white, terinspirasi oleh Lady Gaga.
Panggung JFW 2012 ini merupakan panggung untuk menunjukkan koleksi terbaru para perancang busana Muslim APPMI, yang beberapa di antaranya segera akan melakukan shownya di Paris, bulan Desember tahun ini. (wo/ana/bee)
No comments :
Post a Comment